Perjuangkan Persebaya via Garuda Muda

Senin, 16 Desember 2013 – 07:36 WIB

PERLAWANAN Persebaya 1927 kepada PSSI bukan hanya dilakukan di tanah air saja. Di luar negeri pun juga ada perjuangan untuk mendukung perlawanan Green Force. Suara perlawanan tersebut diusung oleh salah satu perwakilan Bonek Malaysia yang sengaja datang ke Yangon, Aditia Gilang Ramadhani.
 
Datang seorang diri sejak pertandingan Indonesia ditahan imbang Timor Leste beberapa waktu yang lalu, Aditia menegaskan akan tetap berada di Yangon hingga perjuangan timnas rampung di babak penyisihan Grup B ini. "Karena kami dari bonek Malaysia, mendukung Persebaya 1927 dan timnas Indonesia U-23," ujarnya.
 
Ketika pertandingan sebelumnya, Aditia yang bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi di Malaysia itu sudah mencoba untuk membentangkan spanduk dukungan perlawanan Persebaya 1927 di tribun. Namun, karena posisinya tidak menguntungkan untuk mendapatkan sorotan dari penonton, maka spanduk itu tidak begitu terlihat.
 
Hingga kemarin (15/12), pemuda asli Karang Empat, Surabaya, ini tetap bertahan dan melihat langsung latihan timnas di Padonmar Stadium, Yangon. Di SEA Games kali ini, dia juga ingin menyampaikan dukungannya kepada salah satu pemain Persebaya 1927 yang musim depan akan merapat ke Selangor FC, Andik Vermansah.
 
Lebih lanjut, pria beranak satu ini menginginkan suara perlawanannya bisa didengarkan oleh semua pihak. Baik di dalam atau di luar negeri. "Sekalipun kami dari bonek Malaysia melawan PSSI, tetapi kami tetap mendukung timnas. Mungkin dengan cara ini kami bisa menyuarakan perjuangan kami," imbuhnya.
 
Selama di bekas ibukota Yangon itu, Adhitia merogoh koceknya sendiri untuk menonton laga di Thuwunna Youth Training Centre (YTC) Stadium, Yangon. Bukan hanya itu, untuk biaya hidup di Yangon pun dia juga harus mengeluarkan uang jutaan Rupiah. Baik untuk membeli tiket pesawat pulang pergi Malaysia-Myanmar.
 
Pun demikian dengan biaya penginapan di Yangon. "Bahkan saya sampai dimarahi istri karena lebih memilih menghabiskan banyak uang untuk menonton pertandingan di Myanmar ketimbang pulang ke Surabaya. Tetapi, tidak apalah, yang penting saya di sini saja sudah jadi perjuangan bagi saya," pungkasnya. (ren/dra)

BACA JUGA: Bayern Buru Kesempurnaan di Maroko

BACA ARTIKEL LAINNYA... Leverkusen Buang Peluang Tempel Muenchen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler