jpnn.com, TASIKMALAYA - Pimpinan Pondok Pesantren Cipasung Singaparna KH Abun Bunyamin Ruhiyat mengatakan, KH Hasyim Muzadi merupakan tokoh NU yang sangat berpengaruh dalam perkembangan Islam moderat di Indonesia.
Menurut KH Abun, banyak PC NU Istimewa yang didirikan pada massa kepemimpinan PBNU KH Hasyim Muzadi. Bahkan sampai ke luar negeri.
BACA JUGA: Sersannya Hasyim Muzadi
Sosok KH Hasyim di mata KH Abun merupakan ulama besar yang memiliki toleransi keagamaan yang sangat kuat. “KH Hasyim itu tidak bisa memisahkan antara pemerintahan dengan agama,” ujarnya.
KH Abun merasa sangat kehilangan atas wafatnya KH Hasyim. Terlebih dua bulan lalu, KH Abun menjenguk KH Hasyim ke Malang. Itu setelah KH Hasyim keluar dari rumah sakit.
BACA JUGA: Sosok Kiai Hasyim di Mata Nahdliyin Tasik
“Saya ke Malang menjenguk sekitar dua bulan yang lalu. Kata KH Haysim, ’Saya harus balik lagi ke rumah sakit untuk dirawat. Kemudian beliau (KH Hasyim, Red) berbicara,’Tetapi daripada ke rumah sakit, saya nunggu panggilan Illahi saja’,” ungkap KH Abun menirukan kata-kata KH Hasyim.
Kepada KH Abun, KH Hasyim berpesan untuk terus memperjuangkan dan memperkuat NU. “Karena NU ini menjadi pokok Islam di Indonesia, Islam yang moderat yang terkenal sampai ke luar negeri,” ujar KH Abun lagi-lagi menirukan kata-kata KH Hasyim.
BACA JUGA: Ini Kata Adik Gus Dur Soal Sosok Kiai Hasyim Muzadi
“Jangan sampai seperti negera Islam lain yang terus-terusan berperang. Karena negara Islam jadi dibedakan antara kebangsaan dan agama. Kalau di kita, NU ikut mendirikan negara dan agama,” papar KH Abun mengucapkan lagi pesan KH Hasyim.
Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya KH Abdul Azis Affandy menuturkan di mata Ponpes Miftahul Huda, KH Hasyim Muzadi adalah sosok ulama, intelektual yang punya tekad memberikan untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat dan bangsa.
KH Hasyim merupakan figur yang diakui oleh beberapa komunitas rakyat di Indonesia. “Bahkan dalam kondisi masih sakit, beliau berangkat ke Jakarta sekedar untuk menyampaikan harapan seluruh masyarakat Indonesia kepada para penguasa,” ujar KH Aziz.
Di sisi lain, kata KH Azis, KH Hasyim merupakan guru besar dalam menerjemahkan bahasa-bahasa tasawuf yang ada di dalam pelajaran kitab klasik di pondok pesantren. ”Beliau adalah pakar dalam menerjemahkan bahasa-bahasa tasawuf di dalam kitab. Saya mengucapkan selamat jalan. Mudah-mudahan bangsa ini akan tabah dan sabar ditingal sosok ulama besar,” ungkapnya.
Pimpinan Pondok Pesantren KH Zaenal Musthafa Sukamanah KH Acep Thahir Fuad mengungkapkan sosok KH Hasyim Muzadi adalah salah satu hamba Allah. “Allah memanggilnya untuk pulang, mudah-mudahan diterima iman dan islamnya. Diampuni semua dosanya dan bertemu pahala amal baiknya,” paparnya.
Sudah barang tentu, kata KH Acep, umat Islam kehilangan salah satu tokoh ulama besar. Mudah-mudahan lahir tokoh-tokoh kiai dan ulama besar yang lain. “Sosok KH Hasyim terus terang saya salut atas mutiara-mutiara dan pemikirannya untuk kemajuan bangsa dan agama sebagai tokoh NU. Sosoknya kharismatik dan cerdas kemudian mementingkan kepentingan umum diatas segalanya,” ujarnya.
Pun begitu bagi Pimpinan Pondok Pesantren Suryalaya KH Zaenal Abidin Anwar. KH Zaenal mengungkapkan KH Hasyim sering berkunjung ke Ponpes Suryalaya untuk bersilaturahmi dengan para ulama di Tasikmalaya.
Sosok KH Hasyim, kata KH Zaenal, mampu menterjemahkan dan melaksanakan tiga unsur sebagai seorang yang beriman dan beragama Islam. “Islam, iman dan ikhsan bisa dipraktekan. Perasaanya sesuai dengan fungsinya, akalnya dan anggota tubuhnya sesuai dengan fungsi dan sangat manusiawi sekali,” ungkapnya.
Sekretaris PCNU Kabupaten Tasikmalaya Drs H Abdul Wahid mengungkapkan NU Kabupaten Tasikmalaya jelas sangat kehilangan sekali sosok almarhum KH Hasyim Muzadi yang wafat. “KH Hasyim Muzadi, adalah tokoh NU yang betul-betul NU,” ujar Wahid.
KH Hasyim Muzadi, kata H Wahid, di mata PCNU Kabupaten Tasikmalaya adalah sosok kiai atau ulama besar yang karismatik dan pluralistik.
Kemudian KH Hasyim, terang Wahid, sering intens datang ke Tasikmalaya ketika diundang acara besar keagamaan setiap Haul Ponpes Cipasung dan kegiatan NU di Kabupaten Tasikmalaya.. “Terakhir kali tahun 2015, KH Hasyim datang pada Haul KH Ilyas Ruhiat,” ungkapnya.
KH Hasyim memberikan ceramah dan berpesan kepada umat Islam dan NU di Kabupaten Tasikamlaya untuk mempertahankan tradisi ahlussunah waljamamah. “Beliau (KH Hasyim, Red) selalu berpesan dan mengingatkan tentang perkuat dan pertahankan ahlussunah waljamaah,” ujarnya.
Sosok KH Hasyim yang pernah menjadi ketua PBNU selama dua periode terkenal dekat dengan para pengurus NU dari mulai tingkatan atas sampai ke bawah. (dik)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JK: Kita Kehilangan Seorang Putra Bangsa Yang Baik
Redaktur & Reporter : Adil