Perkebunan Hijaukan IHSG

Jumat, 27 Agustus 2010 – 06:42 WIB

JAKARTA - Rekor demi rekor terus dicetak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI)Pada akhir penutupan perdagangan Kamis (26/8), IHSG menguat 6,225 poin (0,20 persen) dan menggapai rekor level baru 3.145,135.  
       
Pengamat pasar saham Edwin Sinaga mengatakan, beberapa hal yang masih mampu mempegaruhi psikologis investor untuk melakukan aksi beli adalah penguatan indeks bursa Wall Street

BACA JUGA: Krakatau Steel IPO November

Pada perdagangan Rabu (25/8), indeks Dow Jones ditutup menguat 19,61 poin (0,20 persen) ke level 10.060,06."Ini yang membuat IHSG sempat menguat tipis di sesi awal," katanya
Selain itu, penguatan mayoritas bursa global dan regional Asia serta kenaikan harga komoditas juga memicu penguatan saham

BACA JUGA: Ditanya TDL, Dahlan Pilih Diam


      
Saham-saham di sektor perkebunan naik cukup tinggi sekitar 1,34 persen
Tiga saham pekebunan kelapa sawit tercatat sebagai penghuni top gainers, antara lain LSIP, SMAR dan AALI

BACA JUGA: 2011, PLN Impor 9 Juta Ton Batubara

Frekuensi dan volume perdagangan yang cukup tinggi di saham-saham bluechips turut membantu penguatan IHSG masuk ke zona hijau.

Investor masih optimistis akan tingginya konsumsi domestik akan mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomiTetapi, pergerakan IHSG berikutnya masih dalam rentang terbatas karena beberpa saham yang menjadi motor pergerakan indeks pergerakannya telah tertahan," jelas EdwinHari ini, indeks diprediksi bergerak?mixed?dengan kecenderungan menguat.

Sementara rupiah, berdasar kurs tengah Bank Indonesia (BI) kemarin ditutup dengan koreksi di posisi Rp 8.984 per USDKurs itu turun dibanding nilai pada penutupan di hari sebelumnya yang berada di kisaran Rp 8.976 per USD"Pelemahan IHSG hampir sepanang sesi II menjadi salah satu sentimen negatif rupiah yang membuat para pelaku pasar memilih?wait and see.," jelas Edwin.(luq/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Gandeng 939 Perusahaan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler