Perkebunan Nusantara & Rumah Sawit Indonesia Berkolaborasi Wujudkan Astacita

Rabu, 20 November 2024 – 03:50 WIB
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mohammad Abdul Ghani. Foto dok PTPN III

jpnn.com, JAKARTA - PT Pekebunan Nusantara (PTPN) III siap berkolaborasi bersama dengan Rumah Sawit Indonesia untuk mewujudkan Asta Cita atau delapan misi, yang diusung Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan visi Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045, terutama dalam bidang ketahanan pangan nasional.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara III Mohammad Abdul Ghani mengatakan Rumah Sawit Indonesia (RSI) yang merupakan asosiasi tempat berkumpulnya pelaku usaha perkebunan sawit memiliki peran strategis berkontribusi positif ekosistem sawit nasional.

BACA JUGA: Perkebunan Nusantara III Beri Ambulans untuk Yayasan di Bogor

"RSI memiliki peran strategis untuk membentuk dan mendukung ekosistem yang tepat bagi perkebunan sawit nasional, terutama dalam mewujudkan Asta Cita presiden Prabowo dalam penguatan ketahanan pangan nasional," ujarnya.

Untuk itu pihaknya siap berkolaborasi dengan RSI yang menjadi wadah bagi seluruh pelaku sawit baik mulai dari perusahaan berskala besar hingga smallholders layaknya pekebun.

BACA JUGA: 56% Bisnis di Indonesia jadi Korban Fraud Digital, 4 Langkah Penting ini Perlu Diambil

Holding Perkebunan Nusantara yang memiliki 3 sub holding dan beberapa anak perusahaan dengan berbagai bidang usahanya tersebut memiliki berbagai program unggulan untuk mendukung program swasembada
pangan dan energi baru terbarukan melalui initiative strategy 2024-2025.

Strategi itu meliputi pengelolaan perkebunan sawit yang ramah lingkungan, hilirisasi sektor pangan, peningkatan produktivitas melalui akselerasi peremajaan sawit rakyat.

BACA JUGA: Hadir di Healthy Fest 2024, NPURE Kampanyekan Generasi Kulit Sehat Indonesia

"Saat ini terdapat 2,8 juta hektare sawit rakyat yang berusia di atas 25 tahun untuk segera diremajakan. Ini menjadi salah satu momentum bagi PTPN dalam memperkuat ketahanan pangan melalui program Intercropping," jelasnya.

Pendekatan intercropping merupakan program budidaya dua komoditas berbeda dalam satu hamparan yang sama melalui program peremajaan sawit rakyat (PSR).

Setiap tahun dibutuhkan akselerasi PSR hingga 400 ribu hektare pertahun.

Melalui program intercropping di areal PSR berpotensi membentuk areal tanam padi seluas 136 ribu hektare pasa 2025 dan menghasilkan 476.000 ton gabah kering panen.

"InsyaAllah dengan dukungan seluruh pihak, termasuk kolaborasi bersama RSI, maka akan dihasilkan sedikitnya 238.000 ton beras melalui program intercropping di areal PSR tadi," tuturnya.

Ke depan kolaborasi antara RSI dengan PTPN perlu semakin diperkuat sehingga Asta Cita Presiden Prabowo dalam mewujudkan swasembada pangan bisa tercapai.

Sementara itu, Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa menyatakan siap mendukung program yang diusung Holding Perkebunan Nusantara III, terutama melalui pemanfaatan areal PSR melalui intercropping padi gogo.

Dalam waktu dekat, program itu secara resmi akan diluncurkan di PTPN IV Regional III, tepatnya di areal replanting PSR Koperasi Produsen Mandiri Karya Maju, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

"Kami sangat siap mendukung dan memperluas program ini, dan kolaborasi seluruh pihak bisa kami wujudkan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional," harapnya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler