jpnn.com - LONDON- Raksasa perangkat komputer Intel terus berusaha melebarkan sayap bisnisnya. Terbaru, Intel mencaplok saham produsen chipset komputer asal Jerman, Lantiq.
Hal itu dilakukan untuk memperkuat misi mereka di pasar Internet of Things (IoT). Sayangnya, tidak disebutkan nominal pembelian itu. Meski begitu, transaksi tersebut dikabarkan bernilai fantastis.
BACA JUGA: Gandeng Sony FeliCa, KCJ Kembangkan E-ticketing
Internet of Things (IoT) merupakan konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Kemampuannya antarai lain berbagi data, remote control dan sebagainya. Termasuk, perangkat elektronik serta peralatan lainnya yang tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor aktif yang tertanam di dalam tanah.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (3/2), Lantiq selama ini juga dikenal sebagai produsen chip untuk perangkat koneksi tembaga, fiber, dan juga jaringan hybrid perpaduan tembaga dan fiber. Termasuk di antaranya ialah mobile broadband dan wifi.
BACA JUGA: 2 Detik, 10 Ribu Lenovo A6000 Habis di India
Mantan anak usaha Infineon ini dibeli oleh Golden Gate Capital pada tahun 2009 silam dengan harga Rp. 3,6 Triliun. Deutsche Telekom dikabarkan memiliki saham juga di Lantiq melalui Golden Gate Capital.
Meningkatnya tren perangkat yang terkoneksi internet menjadi pasar yang potensial bagi para produsen chip. Intel pun mendapat persaingan ketat dari Qualcomm dan beberapa perusahaan teknologi lainnya.
BACA JUGA: Google Now Versi Update Hadirkan 40 Aplikasi Baru
Menurut riset ABI, jumlah gadget seperti smartphone, PC dan perangkat pintar lainnya yang terkoneksi internet akan meningkat dua kali lipat dalam kurun waktu sepuluh tahun mendatang.
Selain Intel, Samsung juga akan menggarap IoT dengan membeli saham perusahaan stratup, SmartThings seharga Rp. 2,5 Triliun. SmartThings adalah perusahaan yang membuat software kendali jarak jauh, mulai dari pintu, lampu sampai keran air di rumah.
Tak mau kalah saing dalam penggarapan IoT, Google juga membeli perusahaan teknologi kendali jarak jauh Nest Lab dengan harga Rp. 40 Triliun pada tahun 2014 lalu. (mg2/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indihome Fiber Berkecapatan Sampai 20 Mbps
Redaktur : Tim Redaksi