Perkuat Pemulihan Ekonomi Nasional, Mendag Kungker ke Amerika Serikat

Rabu, 14 Juli 2021 – 20:40 WIB
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (kanan) saat kunjungan kerja ke Amerika Serikat. Foto dok Kemendag

jpnn.com, WASHINGTON DC - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan komitmen Indonesia untuk memperkuat pemulihan ekonomi nasional melalui peningkatan perdagangan dan investasi dengan Amerika Serikat.

Peningkatan investasi di berbagai sektor dan kebutuhan vaksin nasional menjadi pembahasan serius selama kunjungan kerja ke Amerika Serikat.

BACA JUGA: Ketua MPR: Papua Siap Menyambut Atlet-atlet Nasional untuk Berlaga di PON XX

Kunjungan kerja Mendag Lutfi ini dilakukan bersama Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia selama 9-18 Juli 2021.

“Kunjungan kerja ke Amerika Serikat ini merupakan langkah percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui peningkatan perdagangan dan investasi. Kunjungan kerja ini juga membahas  perubahan iklim dan vaksin Covid-19,” ujar Menteri Lutfi di Washington DC, Amerika Serikat.

BACA JUGA: Chat WhatsApp Diumbar oleh Kiki The Potters, Nikita Mirzani Merespons Begini

Adapun potensi peningkatan perdagangan dan  investasi di berbagai sektor di Indonesia antara lain sektor teknologi; gender dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sangat besar.

Amerika Serikat, kata Mendag Lutfi, merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia dengan total perdagangan kedua negara pada 2020 mencapai USD 27,2 miliar.

BACA JUGA: Mendag Pastikan Harga Sembako Jelang Iduladha Stabil dan Tak Ada Impor

Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke AS sebesar USD 18,62 miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari AS sebesar USD 8,58 miliar.

Neraca perdagangan Indonesia terhadap AS surplus sepanjang 2020 sebesar USD 10,04 miliar.

Kunjungan hari pertama, pada Minggu, (11/7), Mendag Lutfi dan Meninves/Kepala BKPM Bahlil langsung mengadakan pertemuan dengan Perwakilan RI di AS.

Pertemuan tersebut membahas peran ekonomi digital terhadap perekonomian nasional dan potensi sektor ekonomi digital di Indonesia. Mendag juga mendorong para Perwakilan RI untuk menggali potensi ekonomi digital Indonesia di AS.

"Kontribusi ekonomi digital Indonesia masih relatif kecil terhadap ekonomi nasional. Namun, saat ini pertumbuhan ekonomi digital telah berkembang sangat pesat. Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia berpotensi tumbuh delapan kali lipat di tahun 2030," papar Mendag.

Di hari berikutnya, pada Senin (12/7), Mendag mengadakan pertemuan dengan Chief Operating Officer (COO) US International Development Finance Corporation (IDFC) David Marchick.

Pertemuan yang juga dihadiri Meninves/Kepala BKPM Bahlil dan Chief Executive Officer (CEO) Indonesia Investment Authority (INA) Ridha Wirakusumah ini membahas Sovereign Wealth Fund dan potensi peningkatan investasi di berbagai sektor di Indonesia, antara lain sektor teknologi; gender dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); serta perubahan iklim dan vaksin Covid-19.

Selanjutnya, Mendag juga mengadakan pertemuan dengan CEO US-ASEAN Business Council (USABC) Alex Feldman.

Pertemuan ini membahas berbagai isu perdagangan dan investasi, tren perdagangan global, dan penanganan pandemi Covid-19.

Mendag dan USABC sepakat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi Indonesia-AS ke level berikutnya.

Mengakhiri agenda kunjungan kerja pada hari kedua, Mendag bersama CEO INA melaksanakan pertemuan dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop.

Dalam kesempatan tersebut, Mendag menyampaikan komitmennya untuk mempercepat pencapaian target netral karbon melalui industri yang ramah lingkungan.

Selain itu, pertemuan juga membahas kerja sama pengembangan industri logam ramah lingkungan dan kerja sama dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

“Indonesia saat ini tengah bertransformasi dari negara penghasil barang mentah menjadi negara penghasil barang bernilai tambah dan berteknologi tinggi. Untuk itu, pemerintah akan terus mendorong pengembangan industri yang ramah lingkungan di Indonesia, terutama di industri logam,” kata Mendag.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler