jpnn.com, SEMARANG - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk memperkuat sinergi dalam rapat bersama yang membahas strategi mendorong perekonomian Jawa Tengah di Kantor Gubernur, pada Jumat (14/2) lalu. Hal itu guna mewujudkan pembangunan ekonomi, khususnya di Jawa Tengah.
Sri Mulyani mengungkapkan bahwa Jawa Tengah memiliki potensi dan daya atraktif yang tinggi. Maka dibutuhkan suatu kebijakan maupun inovasi untuk dapat meningkatkan daya tarik turis ke Indonesia, juga dengan investor dan industri kreatif harus bisa dimaksimalkan.
BACA JUGA: Bea Cukai Pontianak Tangkap WN Malaysia Pembawa Sabu-sabu
“Saya melihat potensi yang besar di Jawa Tengah ini, di Semarang sendiri, banyak situs historis yang menjual. Banyak bangunan-bangunan yang bisa disulap jadi studio film, atau kalau bisa kita bikinlah mini Silicon Valley di Jateng ini, kita gandeng UKM, startup dan industri tekno kreatif untuk mengembankan Jateng ini” ujarnya dalam memaparkan kiat-kiat untuk mendorong ekonomi Jateng menuju 7 persen.
Menkeu juga menyampaikan apresiasi kepada Bea Cukai yang telah turut menarik investor berinvestasi di Jateng berkat dukungan fasilitas fiskal yang diberikan Bea Cukai kepada pelaku industri. Fokus pengembangan kawasan industri bertujuan untuk pengembangan sektor dan komiditas unggulan.
BACA JUGA: Bea Cukai Beri Penghargaan Pengguna Jasa dan Asistensi Terkait Ekspor
“Salah satu strategi, fokus pengembangan kawasan industri ini tidak lepas dengan tugas dan fungsi Bea Cukai, maka diperlukan sinergi dari berbagai instansi untuk suksesnya strategi ini,” ungkapnya.
Dalam menguatkan sinergi tersebut, Bea Cukai Wilayah Jawa Tengah DIY telah melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan mengunjungi langsung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada Kamis (13/2) untuk membahas terkait kontribusi masing-masing instansi dalam meningkatkan ekonomi melalui pengelolaan APBN di Provinsi Jawa Tengah.
BACA JUGA: Wamenkeu Tinjau Eksportir Sidat Penerima Fasilitas Bea Cukai
Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jateng DIY Tri Wikanto menjelaskan, upaya yang dilakukan Bea Cukai untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan pemberian fasilitas di sektor kegiatan ekspor impor berupa tempat penimbunan berikat (TPB) dan kemudahan impor tujuan ekspor (KITE).
Tri selanjutnya menjelaskan strategi Bea Cukai dalam pemberantasan rokok ilegal. ”Kami tidak hanya melakukan penindakan namun juga rencananya tahun ini kami akan lakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat di pedesaan untuk mengajak masyarakat memerangi rokok ilegal,” jelasnya.
Ganjar merespon baik rencana tersebut dan menyatakan Pemprov satu visi dengan Bea Cukai untuk memerangi rokok ilegal. “Kita harus berantas pengedar rokok ilegal langsung ke akarnya, ke hulunya,” ujarnya. Ia menyampaikan bahwa pihaknya akan memaksimalkan peran masing-masing instansi pemerintahan provinsi Jawa Tengah untuk bersama dapat membangun sinergi untuk meningkatkan perekonomian.(ikl/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi