jpnn.com, JAKARTA - Pengusaha Atta Ul Karim membentuk perkumpulan International Creatives Exchange (ICE) untuk mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dengan Pakistan.
Menurut Atta, perkumpulan ini secara hukum sudah disetujui oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Indonesia.
BACA JUGA: Peringati Hari Nasional Pakistan, Dubes Ameer Sampaikan Pesan Penting
Sebelumnya, perkumpulan bilateral antara Indonesia dan Pakistan menggunakan nama negara, tetapi tidak diperbolehkan dalam aturan hukum.
"Kami bersyukur dengan nama baru ini, kami bisa eksplor ke depannya bukan hanya dengan Pakistan, tetapi negara lain," ujar Atta, dalam keterangannya, Sabtu (29/3).
BACA JUGA: Delegasi RI Raih Penghargaan di Forum Model OIC Pakistan Conference 2023
Atta menuturkan bahwa sejatinya Indonesia dan Pakistan, memiliki kesamaan, salah satunya agama.
Keduanya sama-sama menjadi negara dengan penduduk mayoritasnya beragama Islam. Pakistan dengan sekitar 240 juta jiwa dan Indonesia berpenduduk 280 juta jiwa.
BACA JUGA: Menaker Ida Sebut Hubungan Bilateral Indonesia-Kuwait jadi Momentum Penting
Selain itu, dari segi budaya dan kuliner juga terdapat kesamaan yang mencolok, sehingga kedua negara layak berhubungan dekat.
Setelah Lebaran nanti, lanjut Atta, ICE akan menggelar pameran persamaan Indonesia dan Pakistan, di halaman Kedutaan Besar Republik Islam Pakistan.
"Nanti ada banyak tenda-tenda yang dibuat bersebelahan, misalnya booth nasi kuning berdampingan dengan nasi biryani, bakso bersebelahan dengan kofta, dan masih banyak lagi," tutur Atta.
Atta pun berharap dengan hadirnya perkumpulan atau organisasi ini betul-betul menjadi wadah bagi terbentuknya hubungan yang lebih harmonis antara Indonesia dan Pakistan.
"Semoga ICE bisa menjadi media dalam terwujudnya Indonesia dan Pakistan yang lebih erat," ungkap Atta. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh