Perlu Adanya Perbaikan Sistem Pengamanan di Museum

Jumat, 13 September 2013 – 14:24 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPR Marzuki Alie menyayangkan kasus hilangnya empat koleksi emas peninggalan abad 10 Masehi di Museum Nasional, Jakarta. Supaya kejadian serupa tidak terjadi, ia menyarankan, perlu adanya perbaikan sistem pengamanan di museum.

"Sistem pengamanan di museum harus disempurnakan. Saya enggak tahu di museum kita bagaimana," kata Marzuki di DPR, Jakarta, Jumat (13/9).

BACA JUGA: Polisi Gugur dalam Tugas, Anaknya Difasilitasi Masuk Polri

Ia menjelaskan, kasus pencurian ini tidak terlepas dari keteledoran cara mengelola museum. Karena itu, pengelola harus diberikan pengetahuan soal pengamanan. "Jadi perhatian kita bagaimana sistem pengamanannya," kata Marzuki.

Sementara itu, anggota Komisi X DPR Zulfadli menyatakan, kasus pencurian itu merupakan kejadian yang sangat memalukan. Peristiwa ini merupakan bentuk kelalaian pengelola Museum Nasional.

BACA JUGA: Rekrutmen CPNS, 70 Instansi Siap Laksanakan CAT

Untuk menghindari kejadian serupa terulang perlu memperkuat sistem kemanan museum. "Ini karena faktor kelalaian karena CCTV ada tapi tidak berfungsi," kata Zulfadli.

Anggota Komisi X DPR Reni Marlinawati menyesalkan kejadian tersebut. Karena itu, pemerintah harus bekerja keras untuk menemukan kembali benda-benda yang hilang. "Mengingat benda tersebut memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi," kata Reni.

BACA JUGA: Robert Tantular Tantang KPK Ungkap Bailout Century

Sebelumnya, empat koleksi emas peninggalan Kerajaan Mataram Kuno pada abad 10 Masehi yang berada di Museum Nasional, Jakarta, hilang pada Rabu (11/9). Pengelola museum baru melaporkan kejadian tersebut Kamis (12/9).

Adapun keempat koleksi tersebut adalah, lempeng naga mendekam berinskipsi. Lempeng emas tersebut ditemukan di Patirthan Jalatunda, Mojokerto, Jawa Timur, dengan panjang 5,6 cm dan lebat 5 cm. Berbentuk naga dalam posisi melingkar/mendekam, pada kepalanya terdapat seperti mahkota. Kedua, lempeng emas bulan sabit beraksara, dengan panjang 8 cm dan lebar 5,5 cm. Berbentuk seperti bulan sabit. Akan tetapi di kedua ujungnya terdapat deretan empat buah segitiga runcing yang sangat kecil.

Ketiga, wadah bertutup (cepuk). Berbentuk seperti dandang bertutup tanpa pegangan berukuran sangat kecil, permukaaannya tidak rata. Keempat, lempeng Harihara, yang terbuat dari perak dan emas dengan panjang 10,5 cm dan lebar 5,5 cm. Artefak tersebut ditemukan di Belahan, Penanggungan, Jawa Timur. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Periksa Pemilik PT Kernel Oil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler