JAKARTA--Minimnya pemanfaatan teknologi dan riset dalam pertanian membuat produktivitas petani tidak optimal. Akibatnya, kesejahteraan petani pun tidak kunjung membaik.
"Padahal hasil riset dan teknologi di bidang pangan dan pertanian sudah banyak dilakukan. Hasilnya pun siap untuk dipakai," ujar Staf Ahli Menteri Bidang Pangan dan Pertanian Kementerian Riset dan Teknologi, Masrizal dalam keterangan persnya, Jumat (10/2).
Ke depan, diharapkan adanya implementasi hasil riset dan teknologi khususnya untuk mendukung kegiatan budidaya. Baik melalui perakitan varietas (bibit) unggul yang adaptif pada berbagai macam gangguan/hama maupun mendukung kegiatan pasca panen.
"Riset dan teknologi harus diarahkan kepada produksi berkelanjutan. Jadi bukan saja untuk meningkatkan produktivitas pangan," ujarnya.
Artinya, akan ada peningkatan nilai tambah produk. Memiliki standar sesuai kebutuhan sehingga daya saing komoditas pangan Indonesia makin kompetitif.
Diingatkannya, implementasi teknologi tidak begitu saja terjadi. Perlu adanya fasilitas dan integrasi agar proses alih teknologi tersebut menjadi kegiatan yang berkelanjutan. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Meneriakkan Kisah Batas Negara Lewat Blog
Redaktur : Tim Redaksi