jpnn.com, JAKARTA - PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) menandatangani nota kesepahaman dengan PT Geo Dipa Energi di Dharmawangsa Hotel, Jakarta, pada Senin, (29/1).
MoU tersebut tentang kerja sama joint study kegiatan operasi dan pengembangan serta survei, inspeksi, pengujian, verifikasi, konsultansi dan sertifikasi untuk mendukung pemasaran dan pengembangan bisnis energi panas bumi.
BACA JUGA: BKI Salurkan Bantuan untuk Para Korban Tanah Longsor di Purwakarta
Pada kegiatan ini, turut dihadiri oleh Direktur Utama IDSurvey/BKI Arisudono Soerono, beserta jajaran Direksi BKI, Direktur Utama SUCOFINDO, Jobi Triananda Hasjim, Direktur Utama Surveyor Indonesia, M. Haris Wijtaksana.
Kemudian Direktur Komersial Surveyor Indonesia, Saifudin Wijaya, Direktur Utama Geo Dipa Energi, Yudistian Yunis, dan Direktur Operasi Geo Dipa Energi, Supriadinata Marza.
BACA JUGA: Jadi Binaan Rumah BUMN Rembang, Arma Leather and Craft Tembus Pasar Tiongkok
“Sebagai perusahaan holding jasa survei yang bergerak dalam sektor Testing, Inspection, Certification, Classification & Statutory (TICCS), kami berkomitmen untuk mengakselerasi pembangunan berkelanjutan dengan menghadirkan layanan yang relevan dan membangun sinergi multipihak tak terkecuali dengan PT Geo Dipa Energi dalam mendukung kontribusinya terhadap target energi terbarukan Indonesia,” ujar Arisudono Soerono.
Melalui penandatanganan nota kesepahaman ini diharapkan pengembangan bisnis di sector energy, khususnya di bidang panas bumi bisa berkembang dan dapat berkontribusi untuk memajukan negeri yang mana Indonesia memiliki energi panas bumi yang banyak dilihat dari jumlah gunung berapi.
BACA JUGA: Lewat Aplikasi ini Kita Bisa Belajar Mengaji di Era Digital, Berbasis Teknologi AI
Serta, dapat menjadi instrumen yang efektif dalam mewujudkan langkah-langkah konkret bersama ke tingkat yang lebih strategis.
“Kolaborasi IDSurvey dan Geo Dipa diharapkan dapat memberikan gambaran lebih utuh atas aturan pemerintah dan membuahkan sesuatu kepada negeri agar akselerasi dan perkembangan energi ini dapat sesuai dengan target pemerintah dan mewujudkan net zero emission di 2060,” kata Yustian.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada