Perluas Pabrik Feronikel Pomalaa, Antam Gandeng Daesung

Rabu, 11 Desember 2013 – 11:39 WIB

jpnn.com - BOGOR - PT Aneka Tambang (Antam) Tbk membangun kerja sama dengan Daesung Industrial Gases Co.Ltd untuk pembangunan Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP) yang terletak di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Bentuk kerja sama ini dituangkan dalam penandatangan kontrak Engineering, Procurement and Construction (EPC) pembangunan Oxygen Plant No.5 dengan unincorporated Daesung dan PT Koin Konstruksi Indonesia.

Kontrak kerja sama ini dilakukan di Cibulan, Bogor, Jawa Barat Rabu (11/12) antara Direktur Utama Antam, Tato Miraza dengan President & CEO Daesung Industrial Gases Co.Ltd, Hyoung-Tai, Kim.

BACA JUGA: Pertumbuhan Syariah Pesat

"Nilai kontrak EPC Oxygen Plant No.5 sebesar USD 11 juta dengan perkiraan penyelesaian konstruksi pada semester pertama tahun 2015. Pendanaan berasal dari obligasi korporasi yang diterbitkan pada tahun 2011 yang lalu," kata Tato di sela-sela penandatangan kontrak.

Oxygen Plant No. 5 ini berkapasitas 825 Nm3/h (O2) dengan tingkat kemurnian 99,6 persen. Produksi ini digunakan untuk menambah kapasitas oksigen yang ada untuk kebutuhan proses pemurnian produksi feronikel berkualitas tinggi (low carbon ferronickel).

BACA JUGA: 12 Finalis Berebut Rp 1,5 Milyar

Tato menjelaskan pembangunan Oxygen Plant No. 5 merupakan paket VII dari P3FP yang memiliki nilai keseluruhan USD 573 juta. "Samapi dengan bulan Oktober 2013, Antam telah membelanjakan Rp 1,33 triliun untuk P3FP," katanya.

P3FP terdiri dari 8 paket pekerjaan. Paket I: Jetty and Facilities, Paket II: Belt Conveyors, Paket III: Feni-I Plant, Paket IV: Ladle Furnace, Paket V: Ore Preparation and Cacination, Paket VI: Electric Smelting Furnace, Paket VII: Oxygen Plant dan Paket VIII: Pembangunan PLTU batubara berkapasitas 2 X 30 MW.

BACA JUGA: NAM Air Terbang Perdana

"Setelah selesai, FP3P akan meningkatkan kapasitas produksi feronikel menjadi 25 ribu-27 ribu TNi (ton nikel) per tahun dari sebelumnya 18 ribu-20 ribu TNi per tahun dengan asumsi kadar umpan biji nikel sebesar 1,9 persen," katanya.

Di tempat yang sama, Kim mengaku senang dengan penandatangan kontrak ini. Ke depannya kata dia, kerja sama dengan Antam tidak hanya dilakukan sebatas di Pomalaa saja, tapi juga di Halmahera. "Ekonomi Indonesia sangat menjanjikan. Kami senang bekerja sama dengan Antam," katanya. (awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Tegaskan Mudah Menyerah Bukan Sifat Pengusaha


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler