Perluas Pasar Afrika, Indonesia Ikut Pameran di Kairo

Kamis, 11 Maret 2010 – 17:59 WIB
JAKARTA - Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) Kementerian Perdagangan RI, Hesti  Indah Kresnariri, mengharapkan keikutsertaan Indonesia dalam ajang pameran Cairo International Fair (CIF) di Mesir harus mampu mendongkrak angka ekspor IndonesiaMenurutnya, andil Indonesia dalam pameran itu akan membuka pasar ekspor di kawasan negara-negara Afrika Utara.

“Kegiatan ini diupayakan harus dapat memberikan kontribusi dan hasil yang signifikan bagi peningkatan ekspor, sekaligus meningkatkan brand image produk Indonesia di kancah internasional, khususnya di wilayah Afrika Utara dan sekitarnya,” ujar Hesti ketika ditemui di sela pembukaan  International Furniture and Craft Fair Indonesia (IFFINA), di kawasan Kemayoran, Jakarta, Kamis (11/3).

Dijelaskannya, Mesir memang bukan negara baru bagi pengembangan pasar ekspor Indonesia di benua Afrika

BACA JUGA: Pengamat: Politik Jangan Ganggu APBN-P

Namun demikian partisipasi Indonesia pada pameran itu merupakan bukti komitmen pemerintah dalam mendongkrak ekspor
“Maka dari itu, BPEN akan terus melakukan upaya penerobosan pasar non tradisional dengan tetap mempertahankan pasar tradisional yang telah digarap,” paparnya.

Lebih jauh Hesti menerangkan, pada CIF 2009 lalu Indonesia sebagai partisipan mengikutsertakan 15 perusahaan dan dua instansi Pemerintah Daerah

BACA JUGA: Penjualan IFFINA Ditarget USD 350 Juta

Di ajang itu,  Indonesia berhasil meraih transaksi sebesar USD 10 juta
Selain itu, sebut Hesti, Mesir juga  merupakan pintu masuk bagi produk-produk ekspor Indonesia ke wilayah sekitarnya.

“Saat ini, para pelaku bisnis Indonesia juga dapat memanfaatkan potensi kerjasama bidang industri, perdagangan, dan investasi yang terbuka dengan Mesir, karena negara tersebut telah mengikat perjanjian Preferential Trade Agreement (PTA) dengan AS, negara-negara Eropa yang tergabung di European Free Trade Area (EFTA), Afrika, Timur Tengah, dan Turki,” terangnya.

Dalam kesempatan sama Hesti juga menjelaskan, pada CIF tahun ini BPEN mengkoordinir keikutsertaan dari 15 perusahaan swasta dan satu instansi Pemerintah Daerah untuk memanfaatkan momentum tersebut

BACA JUGA: Menkeu Lahirkan Puluhan Regulasi

15 perusahaan itu antara lain PT Kharisma Rotan Mandiri (Furniture), PT Adhi Manunggal Prana (Furniture dan Handicraft), PT Rakabu Sejahtera (Furniure), PT Mitra Anugerah Gemilang (Furniture), PT Indotama Omicron Kahar (Kayu Lapis), PT Aneka Andalan Asia (Alat-alat Tulis), PT Multistrada Arah Sarana Tbk (Ban Kendaraan Bermotor), Gedong Bali (Tekstil dan Garment), PT ATEJA (Textile Fabrics) PT Kautsar Al Falah (Sandal), CV Mulia Karya (Kopi dan Rempah-rempah), SAE Collection (Sepatu dan Sandal), PT Sayap Mas Utama (Mi Instan), PT Mustika Ratu (Kosmetik dan Herbal), PT INTERBAT (Obat-obatan) serta Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Promosi Daerah Jawa Barat (Aksesoris dan Busana Muslim)Selain itu, terdapat beberapa beberapa perusahaan yang merupakan agen produk-produk Indonesia di Mesir(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bisnis Alat Transportasi Membaik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler