Permainan Oranje Paling Kasar

Selasa, 13 Juli 2010 – 11:09 WIB
BENTROK antara Spanyol kontra Belanda kemarin dini hari menjadi laga final Piala Dunia yang brutalBahkan laga paling brutal sepanjang Piala Dunia 2010

BACA JUGA: Fabregas Tak Menyesal Dicadangkan

Itulah laga dengan jumlah kartu kuning terbanyak
Sebanyak 13 kartu kuning plus satu kartu merah.

Melawan Spanyol yang mengandalkan penguasaan bola, Belanda pun memperagakan pressing ketat dan tanpa ragu bermain keras

BACA JUGA: Quadruple Sneijder Melayang

Bahkan, pantas dibilang kasar
Tidak tampak lagi gaya permainan indah khas total football, yang ada permainan keras tanpa kompromi.

Bahkan, secara statistik, sepanjang Piala Dunia 2010, Oranje (julukan Belanda) adalah tim yang paling sering melakukan pelanggaran

BACA JUGA: Gol Iniesta untuk Jarque

Giovanni van Bronckhorst dkk melakukan 126 kali pelanggaranKebetulan, Spanyol juga menjadi tim yang paling sering dilanggar.

Sepanjang laga, selain memainkan pressing ketat, Belanda juga tanpa ragu melakukan intimidasi dengan permainan kasar merekaBahkan, cukup beruntung bagi gelandang Belanda Mark van Bommel karena tidak terkena kartu merah.

Kapten Bayern Munchen itu dinilai layak mendapatkan kartu kuning kedua setelah menekel kaki kiri gelandang Spanyol Andres IniestaSelain itu, pelanggaran yang dilakukan Nigel de Jong lebih keras lagiXabi Alonso yang jadi korban.

Ya, pada menit ke-28, De Jong mengangkat kaki terlampau tinggi dan akibatnya mengenai dada AlonsoDari tayangan ulang pada siaran televisi, terlihat betapa brutal tendangan De Jong menghujam dada AlonsoPemain Real Madrid itu pun sempat terkapar.

Namun, kubu Belanda enggan meminta maaf atas permainan brutal yang mereka peragakan"Permainan indah tetap menjadi perhatian kamiTapi, ingat kami menghadapi lawan yang sangat bagus," ungkap Bert van Marwijk, pelatih Belanda, seperti dikutip AFP.

"Kami memang melakukan banyak pelanggaran, tapi kedua tim juga melakukan ituKami tidak perlu menyesalinya karena itu terjadi pada finalItu memang bukan gaya kami, tapi Anda bermain untuk menang karena itu adalah final," lanjut Van Marwijk.

Mertua Mark van Bommel itu menyatakan semuanya terjadi dengan spontan"Itu adalah pertandingan yang melibatkan emosi yang sangat besar dan tensi yang tinggiAnda bila melihat di akhir laga, suasana hati pemain," papar van Marwijk.

Kubu Spanyol juga tidak mau sibuk meributkan permainan Belanda yang kasar"Saya hanya memberikan selamat kepada lawan kami yang telah membuat kami kesulitan sepanjang pertandinganMereka tak pernah bikin kami nyaman," papar Vicente Del Bosque, pelatih Spanyol(ham)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pahlawan dan Pecundang di PD 2010


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler