jpnn.com, YOGYAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan harapan khusus kepada seluruh kader dan pengurus Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Ia berharap PKS menjadikan Pancasila sebagai political behaviour atau perilaku politik.
BACA JUGA: Harapan Ketua KPU untuk Pilgub Kalsel, Semoga tidak Terjadi lagi!
"Menjadi pola perilaku politik yang didasarkan pada nilai ketuhanan yang maha esa, nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, nilai persatuan Indonesia, nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Haedar Nashir.
Haedar menyampaikan harapannya saat menerima kunjungan DPP PKS ke Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Selasa (8/6).
BACA JUGA: PKS Bergerak Super Cepat, Rekomendasi untuk Pilgub NTB 2024 Sudah Terbit
Hadir dalam pertemuan Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Sekjen DPP PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi, Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini, serta sejumlah pengurus DPP PKS lain.
Haedar menegaskan pentingnya Pancasila sebagai rujukan bangsa, termasuk di dalam berpolitik.
BACA JUGA: Pilpres 2024: Pasangan ini Paling Ideal Dibanding Anies-AHY atau Ganjar-Erick
Sehingga Pancasila tidak berhenti pada lisan, tulisan dan retorika.
Dalam konteks kehidupan kebangsaan maupun politik yang menjadi arena partai politik, menurut dia, PP Muhammadiyah meminta agar semua pihak mampu berdiri tegak di atas konstitusi.
Ia menilai kondisi kehidupan kebangsaan di Tanah Air masih dalam koridor demokrasi dan konstitusi.
Namun, di sisi lain menghadapi sejumlah masalah dalam kehidupan berdemokrasi.
Seperti politik yang transaksional, politik yang cenderung oligarki, politik yang sampai batas tertentu oportunistik, dan niretika.
Pertemuan berlangsung selama 1,5 jam membahas berbagai persoalan kebangsaan dan keumatan.
Selain itu, juga mendiskusikan bagaimana Indonesia ke depan, di mana bangsa ini banyak tantangan dari dalam dan luar.
Sementara itu, Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan, agenda silaturahimi ke PP Muhammadiyah di antaranya bertujuan mengenalkan kepengurusan baru DPP PKS masa bakti 2020-2025.
"Selain kepengurusan yang baru, kami ingin memperkenalkan lambang, mars, dan hymne PKS, sebagai ikhtiar penyegaran agar PKS tampak lebih 'fresh', 'friendly, dan inklusif'," kata Syaikhu.
Syaikhu menyebut jalan politik PKS adalah silaturahmi.
Semangatnya adalah mengampanyekan narasi persatuan dan persaudaraan dalam situasi masyarakat yang semakin terbelah dan sikap elite yang semakin terfragmentasi.
"Para pemimpin di negeri ini harus sama-sama mengedepankan politik kebangsaan. Politik yang membawa narasi persatuan dan persaudaraan bukan malah menyulut api kemarahan dan rasa kecewa di hati masyarakat," ujar Syaikhu.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang