jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) telah bersiap dalam menyerap tambahan kuota kredit pemilikan rumah (KPR) melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Direktur BTN Nixon LP Napitupulu menuturkan perseroan sangat mengharapkan adanya tambahan kuota kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi, baik melalui skema FLPP, subsidi selisih bunga (SSB) maupun skema KPR Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT).
BACA JUGA: Perkuat Core Values, BTN Luncurkan Budaya Akhlak
“Kami sangat meyakini permintaan KPR subsidi 2021 akan lebih tinggi dari 2020,” jelas Nixon, Kamis (19/11).
Menurut Nixon, sudah sewajarnya kuota FLPP ditambah karena pertumbuhan di sektor perumahan akan mendorong naiknya pertumbuhan industri pendukung dan penyerapan tenaga kerja kembali.
BACA JUGA: Dilarikan ke Rumah Sakit, Robby Purba Kabarkan Kondisinya, Jangan Kaget!
“BTN siap menyerap tambahan kuota FLPP,” tegas Nixon.
Seperti diketahui, tingginya minat masyarakat untuk memiliki rumah FLPP membuat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) melalui Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU PPDPP) berencana menambah kuota penyaluran dana FLPP.
BACA JUGA: Dituding Bayar Orang untuk Pukul Isa Zega, Nikita Mirzani: Kalau gue yang Suruh, Pasti Mati Orangnya
Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mengatakan sebelumnya pemerintah menargetkan kuota penyaluran dana FLPP sepanjang tahun ini sebesar 102.500 unit hinian.
Tercatat hingga Rabu (18/11) dana FLPP telah disalurkan sebanyak 102.665 unit senilai Rp10,52 triliun atau sebanyak 100,16% dari target yang ditetapkan pemerintah.
Sedangkan jika dilihat dari nilai rupiah yang ditugaskan kepada PPDPP untuk menyalurkannya, maka masih terserap sebesar 95,66 persen.
“Masih ada dana FLPP sebesar 4,34% dari Rp11 triliun yang diamanatkan pemerintah kepada PPDPP. Sehingga kami optimistis di sisa tahun anggaran 2020 ini akan menyalurkan hingga 110.000-an unit atau secara tepatnya menurut perhitungan mencapai 107.600 unit rumah,” kata Arief.
Hingga kuartal III/2020, BTN berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp254,91 triliun. Dari angka tersebut, KPR masih mendominasi, yakni senilai Rp196,51 triliun atau naik 1,39% year on year (yoy) dari Rp193,8 triliun pada kuartal III/2019.
Dari total penyaluran KPR, porsi KPR subsidi mencapai Rp116,32 triliun atau lebih tinggi dibandingkan KPR non-subsidi yang sebesar Rp80,18 triliun.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy