Permintaan Penempatan TKI di Korea Melonjak

Rabu, 09 Oktober 2013 – 20:51 WIB

jpnn.com - MEDAN – Indonesia kini lebih dikenal sebagai negara yang menempatkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dengan keterampilan khusus. Bahkan di mata negara penempatan, dalam 20 tahun terakhir kualitas TKI sudah melampaui kualitas tenaga kerja dari Filipina.

“TKI kita paling bagus dibandingkan Filipina baik dari hard skill maupun soft skillnya. Jadi tidak lagi dikenal sebagai negara terbesar dalam penempatan TKI Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT),” ujar Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat, di Medan, Rabu (9/10).

BACA JUGA: Galak Sama Orang yang Salah

Menurut Jumhur dalam pesan elektroniknya, keunggulan TKI tersebut tidak terlepas dari upaya BNP2TKI untuk terus meningkatkan penempatan TKI formal, sekaligus pada saat bersamaan mengurangi penempatan TKI informal seperti PLRT. Peningkatan itu didapat dari promosi gencar TKI formal ke mancanegara baik melalui roadshow, marketing intelligence dari perwakilan di luar negeri.

Dijelaskannya, keunggulan TKI ini bisa dilihat dari aspek hard skill seperti profesi yang bekerja di sektor oil and gas, engineering hingga chef. Di negara Timur Tengah mereka yang bekerja di sektor oil anda gas digaji mulai dari 5000-10.000 dolar US. Dilihat dari aspek soft skill seperti ketekunan, etos kerja dan keramahan, pekerja kita lebih unggul dari Filipina.

BACA JUGA: Garuda Berangkatkan 90.108 Calhaj

“Kelemahan TKI hanya satu, yaitu kemampuan bahasa Inggrisnya. Karena itu BNP2TKI terus bekerjasama dengan sejumlah lembaga pendidikan dan asosiasi profesi untuk meningkatkan kualitas bahasa Inggris mereka,” katanya.

Kerjasama tersebut kata Jumhur, dilakukan salah satunya lewat bursa kerja luar negeri (Job Fair) yang diadakan di Kampus Politeknik Medan, Rabu (9/10).

BACA JUGA: Bukan Level MK Tangani Sengketa Pilkada

“Biasanya hanya belajar intensif secara 6 bulan, TKI kita bisa mengembangkan kemampuan bahasa Inggrisnya dengan baik di luar negeri,” paparnya.

Jumhur menambahkan, peningkatakan penempatan TKI formal juga terjadi pada bidang pekerjaan di kapal pesiar. Di mana tercatat hampir 70-80 persen pekerja Indonesia sudah menguasai sektor kapal pesiar.

BNP2TKI menurut Jumhur juga meningkatkan penempatan TKI formal melalui skema penematan government to government (G to G) ke Korea Selatan dan Jepang. Jepang dan Korea merupakan negara favorit bagi TKI disebabkan gajinya yang tinggi. Para TKI di Korea di luar lembur, menerima gaji hingga Rp10 juta. Sementara di Jepang, untuk TKI perawat lansia bergaji Rp 13 juta dan perawat bisa mencapai Rp 17-25 juta per bulan.

“Tahun ini ada permintaan peningkatan penempatan TKI Korea dari 6.000 orang menjadi hampir 10.000 orang. Atau meningkat hampir 50 persen,” ujarnya.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Segera Pecat Ketua DPC Batanghari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler