Permintaan Tinggi, Stok Besek Bambu di Semarang Mulai Menipis Menjelang Iduladha

Sabtu, 15 Juni 2024 – 16:45 WIB
Stok besek di Pasar Bulu Kota Semarang. Foto: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jpnn.com - SEMARANG - Stok besek bambu di sejumlah pasar Kota Semarang, Jawa Tengah, mulai menipis menjelang Hari Raya Iduladha 1445 Hijriah. Tidak hanya itu, harga wadah daging kurban dari anyaman bambu pengganti plastik, itu juga melambung akibat tingginya permintaan.

Kholil, salah satu pedagang Pasar Bulu Kota Seemarang, mengatakan bahwa ratusan besek di lapaknya terjual dalam sepekan terakhir ini.

BACA JUGA: Saat Atikoh Ganjar dan Novita Hardini Menganyam Besek di Trenggalek, Pilih Nomor 3

"Kalau rata-rata beli 25 besek minimal. Ini sudah terjual 350 besek dalam seminggu," katanya ditemui di lapaknya, Sabtu (15/6).

Ada beragam ukuran besek yang dijualnya, mulai diameter 25×25 sentimeter, 18×18 sentimeter hingga 20×20 sentimeter, dan 25×25 sentimeter.

BACA JUGA: Kecelakaan Bus Rombongan Siswa SMK Purworejo di Tol Semarang Terekam CCTV

Biasanya, di lapaknya penuh dengan besek dan aneka jenis anyaman bambu.

Namun, kurang dua hari perayaan Iduladha, Kholil mengaku kekurangan stok besek.

BACA JUGA: Menjelang Iduladha, Mendag Zulhas Keluarkan Larangan Potong Hewan Kurban Selain di RPH

Karena stok langka, harga besek pun mengalami kenaikan Rp 1.000 hingga Rp 1.500.

Menurut Kholil, para perajin yang biasa menyuplai belum bisa memproduksi lebih banyak.

"Otomatis harga naik. Misalnya yang paling banyak dicari ukuran 18 dan 20 harga normalnya Rp 3.000, sekarang naik jadi Rp 4.500," ujarnya.

Kholil mengatakan kelangkaan juga imbas dari imbauan pemerintah yang meminta masyarakat menggunakan wadah non-plastik.

Dia sepakat dan berharap pemerintah terus mengedukasi masyarakat agar pengemasan daging kurban memakai wadah yang ramah lingkungan. 

"Mayoritas yang beli biasa pengurus masjid dan perkantoran. Kalau tahun lalu terjual 700 besek," tuturnya.

Ismi, pedagang gerabah di Pasar Bulu, mengakui saking tingginya animo masyarakat, dia rela membatalkan pesanan yang masuk lantaran tidak ada stok. 

"Karena susah barangnya, saya tidak berani menjanjikan," katanya, sembari memberi tahu pembeli tentang pusat penjual besek bambu lainnya di Pasar Peterongan, dan Pasar Karangayu.

"Saya biasa dari Purworejo. Terkadang jika sulit barang, saya mencari sampai Boyolali, Magelang," ujarnya. (mcr5/jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Wisnu Indra Kusuma

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Iduladha   besek   Semarang   kurban  

Terpopuler