jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Warga sekitar Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) di Ciangsana, Kabupaten Bogor, meminta Tim Kompi Zeni Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) TNI AD menyisir ulang permukiman mereka karena dikhawatirkan masih ada sisa granat dan selongsong mortir.
"Kami mengharapkan penyisiran kembali di klaster kami, tadi sudah dilakukan Tim Jihandak. Namun, dalam beberapa waktu setelah tadi kami masuk pulang, kami masih menemukan beberapa," kata Ketua RW 051 Klaster Visalia Fendhi Munawan saat ditemui di lokasi, Minggu.
BACA JUGA: Rumah Warga Rusak Imbas Kebakaran Gudang Peluru di Bogor
Warga khawatir kemungkinan masih ada sisa atau serpihan yang terlempar dari Gudmurah ke permukiman sekitar.
"Mungkin masih ada, belum ketemu pada saat mereka menyisir," katanya.
BACA JUGA: Kebakaran Gudang Peluru di Bogor, Puluhan Ambulans Siaga
Selain itu, Fendhi mewakili warga juga berharap adanya pemulihan dari segi materi akibat ledakan tersebut.
Saat ini tercatat sebanyak 33 kepala keluarga (KK) yang sudah menyampaikan kerusakan rumahnya.
BACA JUGA: Kronologi Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Jakpus, Berawal dari Pemalakan
Bahkan, tidak sedikit atap rumah warga yang bolong dan tembus ke plafon akibat kejatuhan selongsong mortir serta beberapa tembok mereka mengalami keretakan. Dia menduga ada beberapa yang fondasinya terdampak sehingga sangat membahayakan.
"Warga sudah mulai menanyai saya 'gimana ini Pak RW rumah saya dalam keadaan kondisi kayak gini semua retak-retak pecah'," katanya.
Selanjutnya, Fendhi juga meminta pemerintah, TNI atau Sinarmas selaku pengembang Klaster Visalia memberikan program "treatment" kepada masing-masing keluarga yang terdampak.
"Sebab insiden ledakan hebat tersebut menimbulkan trauma mendalam terhadap warga, khususnya anak-anak," katanya.
Diharapkan dengan adanya program "treatment" yang diberikan dapat membuat warga kembali nyaman tinggal di rumahnya.
"Setelah buka puasa setelah Maghrib, anak-anak mereka, istri mereka semua nangis. Karena ledakannya sangat keras dan rumah kita itu kacanya semuanya bergetar. Jadi plafon turun semua, kaca pecah," katanya.
Hal itu yang mengakibatkan anak-anak nangis histeris dan kemudian mereka trauma. "Bahkan sampai saat ini takut," katanya.
Pemerintah Kabupaten Bogor mencatat sebanyak 31 rumah mengalami kerusakan terdampak ledakan Gudmurah Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri pada Sabtu (30/3).
"Data sementara ada 31 rumah yang terdampak berupa kaca pecah, plafon retak, atap retak/bolong," ungkap Penjabat (Pj) Bupati Bogor Asmawa Tosepu usai melakukan asesmen langsung ke lokasi terdampak di Gunung Putri, Minggu.
Pemerintah Kabupaten Bogor memiliki waktu 14 hari dalam melakukan asesmen, mulai dari menghitung jumlah rumah yang rusak, upaya koordinasi hingga menentukan langkah-langkah penanganan.
Asmawa mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat untuk melakukan penanganan terhadap rumah yang rusak.
"Tentu akan didata terlebih dahulu lalu dikoordinasikan dengan Pemerintah Pusat dan Pemprov Jabar untuk tindak lanjut penanganan," ujar Asmawa.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyebutkan rumah warga yang terdampak ledakan Gudmurah akan diberikan ganti rugi.
"Ya tentunya kami akan data, akan disisir oleh aparat teritorial yang sekarang sudah bekerja. Nanti apabila ada kerusakan di rumah masyarakat, kami akan ganti," ungkap Agus. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AirAsia MOVE Luncurkan Unlimited Asean Pass untuk Terbang Gratis Sepuasnya
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti