jpnn.com, JAKARTA - Nama Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo makin berkibar lantaran disebut-sebut sebagai salah satu tokoh yang layak dicalonkan pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Namun, tentara kelahiran Tegal, Jawa Tengah yang akan memasuki masa pensiun pada Maret 2018 itu memilih fokus pada tugasnya sebagai Panglima TNI.
“Saya Panglima TNI,” tegas Gatot usai mengikuti rapat kerja dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu (18/10).
BACA JUGA: Kompak, Menhan-Panglima Ikut Rapat Penambahan Anggaran
Karena itu Gatot mengaku belum berpikir untuk menjadi capres. Alumnus Akademi Militer (Akmil) 1982 itu menegaskan, dirinya akan menuntaskan tugas-tugasnya sebagai orang nomor satu di TNI.
“Saya akan menuntaskan tugas saya sebagai Panglima TNI, saya tidak berpikir itu dulu (pencapresan),” tegasnya.
BACA JUGA: Ahmad Dhani Masuk Gerindra, Nasdem Tak Khawatir
Sebelumnya, lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyatakan, ada kemungkinan jika Joko Widodo (Jokowi) berpasangan dengan Gatot maka bakal menggerus elektabilitas Prabowo Subianto.
Menurut pengamat politik Emrus Sihombing, figur Gatot cocok menjadi calon wakil presiden mendampingi Jokowi. Dalam analisis Emrus, saat ini yang memiliki elektabilitas, akseptabilitas dan popularitas adalah Jokowi dan Gatot.
“Oleh karena itu, sangat wajar kalau memasangkan Joko Widodo-Gatot Nurmantyo,” kata Emrus.(boy/jpnn)
BACA JUGA: HNW Khawatir Golput Menang di Pilpres 2019
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahmad Dhani Bikin Pak Prabowo Tambah Semangat Maju Capres
Redaktur & Reporter : Boy