Pernah Dua Kali Terlibat Skandal, AC Milan Kini Kembali Berjaya

Rabu, 01 Juni 2022 – 20:08 WIB
Para pemain AC Milan melakukan selebrasi seusai menjuarai Serie A 2021-2022. Foto: Twitter/acmilan

jpnn.com, JAKARTA - Associazione Calcio (AC) Milan baru saja menjuarai Serie A Italia musim ini.

Klub berjuluk I Rossoneri (Si Merah dan Hitam) ini total meraih 19 gelar Scudetto Serie A menyamai raihan rival sekota Inter Milan.

BACA JUGA: Simak Fakta Seputar Piala Dunia hingga Penyelenggaraan 2022 di Qatar

Kemudian, Milan meraih empat gelar dunia, yaitu tiga Piala Interkontinental dan satu Piala Dunia Antarklub FIFA.

AC Milan didirikan sebagai sebuah klub kriket pada 1899 oleh ekspatriat Alfred Edwards dan Herbert Kilpin yang berasal dari Nottingham, Inggris. 

BACA JUGA: AC Milan Siap Perpanjang Kontrak Zlatan Ibrahimovic, Tetapi Ada Syaratnya

Sebagai penghormatan, nama klub ini memakai pengucapan Inggris, bukan pengucapan Italia, yakni Milano. Milan meraih gelar pertama di Serie A pada 1901 dan meraihnya lagi pada 1906 dan 1907.

Pada 1908, gara-gara ketidaksepakatan mengenai perekrutan pemain asing, klub ini pecah menjadi dua, AC Milan dan Internazionale. 

BACA JUGA: AC Milan Siapkan Hadiah Spesial untuk Rafael Leao, Apa Itu?

Perpecahan itu membuat Milan puasa gelar hingga musim 1950-51. Pada 1963, Milan meraih gelar juara level Eropa untuk pertama kali setelah mengalahkan Benfica di final.

Sukses ini diulangi pada 1969, diikuti gelar juara Piala Interkontinental di tahun itu. Setelah Gianni Rivera pensiun, prestasi Milan anjlok.

Pada 1980, Milan bahkan terlibat skandal Totonero (skandal perjudian dan penentuan hasil pertandingan) dan sebagai sanksinya degradasi ke Seri B. 

Dengan cepat Milan kembali naik ke Seri A, tetapi turun lagi ke Seri B karena menduduki urutan ketiga dari bawah.

Pada 1986, pengusaha Silvio Berlusconi mengambil alih klub ini dan dengan segera menanamkan banyak uang. 

Milan kemudian mengangkat Arrigo Sacchi sebagai pelatih dan merekrut trio Belanda, Ruud Gullit, Marco van Basten, dan Frank Rijkaard. Itulah saat awal masa keemasan dalam sejarah Milan.

Dengan trio terkenal itu, Milan meraih lima trofi Liga Champions, lima Piala Super Eropa, dua Piala Interkontinental, dan satu Piala Dunia Antarklub. Bersama trio Belanda itu, Milan sempat dijuluki The Dream Team.

Pada 2006, Milan kembali terlibat skandal di Seri A bersama empat klub lainnya, yakni pengaturan skor akhir pertandingan. 

Akibatnya, Milan mengalami pemotongan 15 poin dan gagal lolos ke Liga Champions.

Namun, pemotongan itu kemudian dikurangi menjadi tujuh poin saja dan Milan lolos ke Liga Champions.

Hebatnya, Milan kemudian menjadi juara Liga Champions pada musim itu.

Fakta AC Milan yang Kembali Berjaya

1. Penantian Puasa Gelar 11 Tahun

AC Milan juara Liga Italia 2021-2022. Penantian panjang AC Milan untuk jadi juara akhirnya tiba. Setelah paceklik gelar Liga Italia satu dekade, tim besutan Stefano Pioli itu akhirnya kembali merasakan euforia scudetto Liga Italia musim ini.

Ini merupakan trofi Liga Italia pertama AC Milan sejak musim 2010-2011. Sejak juara 11 tahun silam, prestasi terbaik Rossoneri hanya finis kedua.

Itu pun mereka torehkan dua kali, dalam kurun waktu 10 tahun usai mereka juara, yaitu pada musim 2011-2012 dan 2020-2021. Selain itu, AC Milan kembali mengangkat trofi lagi, setelah 1.976 hari lalu.

2. Gelar Juara Liga Italia Ke-19

AC Milan merupakan salah satu tim tersukses ketiga di Liga Italia. Gelar juara yang berhasil ditorehkan semalam menjadi titel juara Liga Italia AC Milan ke-19 sepanjang sejarah.

Catatan ini menyamai rekor rival abadinya, Inter Milan. Sementara itu,, Juventus masih berada di posisi pertama sebagai pemegang trofi Liga Italia dengan 36 gelar juara.

3. Unggul dari Inter Milan

Sejak dua musim terakhir, termasuk Liga Italia 2021-2022, dua tim asal Milan menghiasi persaingan ketat di kancah sepakbola Italia. 

Keberhasilan AC Milan juara Liga Italia musim ini, jadi yang kedua kalinya Rossoneri unggul atas Inter Milan.

Terakhir momentum ini berlangsung, yaitu terjadi pada Liga Italia 2010-2011. 

Ketika itu AC Milan jadi juara Liga italia, setelah unggul dalam persaingan ketat, yang membuat Inter Milan finis kedua. 

Sementara itu, di musim lalu, AC Milan harus puas finis kedua, setelah gagal bersaing dari Inter Milan.

4. Kumpulkan 86 Poin di Klasemen Akhir Liga Italia 2021-2022

Dalam lima pertandingan terakhir AC Milan tampak tampil dominan. Mereka berhasil menyapu lima pertandingan Liga Italia sekaligus. Hal itu membuat AC Milan berhasil finis di urutan pertama dengan mengumpulkan 86 poin.

AC Milan sendiri menutup Liga Italia 2021-2022 dengan 26 menang, delapan seri, dan empat kekalahan. Mereka unggul dua angka dari Inter Milan, yang ada di posisi kedua.

5. Juara di Kandang Lawan

Keberhasilan pasukan Stefano Pioli dirasa kurang lengkap. Pasalnya, mereka harus merayakan gelar juara Liga Italia 2021-2022 di kandang lawan.

Di pertandingan terakhir, AC Milan memang harus melawat ke Mapei Stadium, kandang Sassuolo. 

Hanya saja, kemenangan 3-0 kontra tuan rumah jadi pelipur lara AC Milan yang berpesta di kandang lawan.

Sebab demikian, para penggawa AC Milan berganti baju dengan kostum kebanggaan, merah hitam pada saat perayaan gelar juara Liga Italia. Sebelumnya, mereka bertanding dengan menggunakan kostum tandang kontra Sassuolo.

Itulah fakta dan sejarah menari dari klub AC Milan. Agar tidak ketinggalan mengenai berita terupdate mengenai berita AC Milan lainnya, jangan lupa selalu mengunjungi situs PeluitPanjang.id.

Konten yang disajikan PeluitPanjang.id dimulai dengan sekumpulan berita mengenai sepak bola dunia dalam dan luar lapangan, kemudian berkembang dengan memberikan pemberitaan lebih menyeluruh.

Selain AC Milan, ada berita ter-update dari klub beberapa liga top dunia seperti Premier League Inggris, Bundes Liga Jerman, La Liga Spanyol, liga serie A Italia dan Ligue 1 Prancis. (mrk/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler