Pernak - Pernik Asian Games Unik Bisa Dibeli di Sini

Kamis, 17 Mei 2018 – 23:34 WIB
Suvenir Asian Games 2018. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Panitia Asian Games 2018, Inasgoc sudah menunjuk vendor untuk penjualan suvenir dan pernak-pernik Asian Games mendatang.

Direktur Revenue Inasgoc Hasani Abdulgani menyatakan, sejak awal 2018 suvenir sudah resmi diperjualbelikan.

BACA JUGA: Sandiaga Pastikan Asian Games 2018 Sesuai Jadwal

“Penjualannya bekerja sama dengan pusat belanja. Saat ini kami sudah bekerja sama dengan 10 pusat belanja yang ada di Jakarta. Kami menyasar tempat yang didatangi banyak orang,” kata Hasani, Kamis (17/5).

Saat ini, sepuluh pusat belanja tersebut sedang melakukan persiapan untuk membangun booth atau stand penjualan souvenir Asian Games 2018.

BACA JUGA: Ingin Asian Games Bebas dari Teror, Mbak Puan Gelar Rakor

Sepuluh pusat belanja itu adalah FX Sudirman, Gandaria City, Pacific Place, Plaza Indonesia, Kota Kasablanka, Central Park, Bintaro Exchange, Pondok Indah Mall, Senayan City, dan Mal Puri Indah.

Menurut Hasani, selain sepuluh pusat belanja tersebut, suvenir akan dijual melalui jaringan minimarket Alfamart. Inasgoc juga akan membuka booth sendiri di kawasan Senayan.

BACA JUGA: Pemprov DKI Belum Bisa Hilangkan Pajak Tiket Asian Games  

“Kalau untuk yang di Senayan, akan kami buka pada Agustus menjelang Asian Games digelar. Demikian pula di Palembang akan tersedia di Jakabaring,” jelas Hasani.

Suvenir Asian Games 2018 yang akan dijual berupa maskot, baju, kaos, tas, topi, bantal leher, dan lain sebagainya. Hanya yang ditunjuk Inasgoc saja yang berhak menjualnya.

“Seperti halnya suvenir di Piala Dunia, semua ada aturannya. Untuk Asian Games, Inasgoc diberi mandat oleh OCA untuk menjadi pemegang hak ciptanya,” terang Hasani.

Oleh sebab itu, menurut Hasani, hanya Inasgoc yang memiliki hak penggunaan logo Asian Games 2018 yang akan diperjualbelikan. 

“Di luar Inasgoc kami pastikan itu barang KW atau tiruan. Dan ini melanggar hukum,” imbuhnya.

Untuk pemberdayaan usaha kecil menengah (UKM), lanjut Hasani, akan ada sarananya. Namun, tetap tidak diperbolehkan menggunakan logo Asian Games 2018.

“Misalnya, kami akan melibatkan UKM untuk menjual pernik tradisional khas daerah. Tetapi, tidak boleh menggunakan logo Asian Games,” paparnya.

Penjualan suvenir Asian Games 2018 ditargetkan mencapai angka Rp 22 miliar. Ini termasuk dalam target besar sponsor dari pihak swasta yang mencapai Rp 1,5 triliun.

“Respons pasar terhadap Asian Games 2018 sangat tinggi. Jika dibanding Asian Games 2014 Incheon, mereka baru enam bulan sebelum pelaksanaan mendapat sponsor. Saat ini kami lebih cepat. Bahkan target Rp 1,5 triliun sponsor swasta sudah tercapai,” jelas Hasani.

Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap, pengusaha UKM Kota Jakarta juga memanfaatkan momen Asian Games. Caranya, dengan mencanangkan program diskon untuk produk-produknya.

“Jakarta sudah dikenal dengan pariwisata belanja sehingga kesempatan Asian Games mendatang harus disemarakkan, oleh karena itu daerah harus mempersiapkan diri supaya tamu nanti menjadi betah saat berkunjung ke Jakarta. Diskon akan menjadi magnet tersendiri. Belanja sangat diminati bagi kalangan ibu atau wisatawan, apalagi bila ada diskon,” ujar Menpar Arief. (fajar/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Asian Games 2018: Terapkan Zero Attack Zero Accident


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler