Pernyataan Effendi Setelah Bertemu Jokowi Dianggap Upaya Merongrong PDIP

Jumat, 10 Januari 2025 – 10:06 WIB
Ketua Umum Repdem Wanto Sugito alias Bung Klutuk. Foto: DPP PDIP.

jpnn.com, JAKARTA - Ketum Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Wanto Sugito bersuara keras menyikapi pernyataan mantan politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon yang meminta Megawati Soekarnoputri mundur dari kursi ketum partai berlambang Banteng moncong putih.

Wanto menyoroti pernyataan itu dibuat setelah Effendi bertemu Presiden ketujuh RI yang juga eks kader PDIP Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Jawa Tengah.

BACA JUGA: Prabowo Tak Diundang ke HUT PDIP, tetapi Bakal Diminta Hadir Pas Kongres

“Pernyataan Effendi setelah pertemuannya dengan Jokowi sangat jelas mencerminkan niat buruk untuk merongrong PDI Perjuangan," kata dia kepada awak media, Jumat (10/1).

Wanto mengatakan tidak ada alasan bagi Effendi dan Jokowi buat berbicara isu mengubah struktur kepemimpinan di PDIP.

BACA JUGA: Gelar HUT ke-52 di Sekolah Partai, PDIP Lakukan dengan Konsep Seperti Ini

"Mereka bukanlah bagian dari PDI Perjuangan. Orang yang sudah dipecat PDI Perjuangan jangan didengar," lanjutnya.

Wanto mencurigai pertemuan Effendi dan Jokowi di Solo memiliki indikasi negatif setelah keluar pernyataan meminta Megawati mundur dari kursi Ketum PDIP. 

BACA JUGA: PDIP Yakin KPK Bakal Tahan Hasto pada Senin Nanti, Tujuannya Mengganggu Kongres Partai

Wanto menegaskan Repdem bersama seluruh kader PDIP bakal mendukung kepemimpinan Megawati dan menjaga integritas partai.

“Kami akan melawan segala bentuk konspirasi yang bertujuan merusak soliditas dan perjuangan Partai. PDI Perjuangan tetap solid di bawah kepemimpinan Megawati,” ujar Wanto.

Sebelumnya, Effendi meminta Megawati mundur dari kursi Ketum PDIP sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap status tersangka sekjen partai berkelir merah Hasto Kristiyanto.

Menurutnya, status tersangka terhadap Hasto membuat PDIP perlu berbenah bukan hanya mengganti pos sekjen partai semata.

"Harus diperbarui, ya, semuanya, mungkin sampai ke ketua umumnya juga harus diperbarui, bukan hanya level sekjen, ya. Sudah waktunya, lah, sudah waktu pembaruan yang total, ya," kata Effendi.(ast/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler