Pernyataan Sikap Forum Pemuda Lintas Agama Terkait Rohingya

Selasa, 05 September 2017 – 17:50 WIB
Forum Pemuda Lintas Agama menyampaikan pernyataan sikap terkait praktik diskriminasi dan genosida kepada etnis Rohingya. Pernyataan sikap berlangsung di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (5/9). Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Forum Pemuda Lintas Agama menyatakan sikap terhadap praktik diskriminasi dan genosida kepada etnis Rohingya di Myanmar.

Para pemuda lintas agama menyampaikan pernyataan sikap di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (5/9). Mereka antara lain Pemuda Muhammadiyah, Generasi Muda Buddhis Indonesia, Gema Mathla'ul Anwar, Syabab Hidayatullah, Perhimpunan Pemuda Gereja Indonesia dan Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia serta yang lainnya.

BACA JUGA: Jokowi-Kiai Said Bahas Tragedi Rohingya

Para pemuda menyatakan tidak bisa diam terhadap praktik diskriminasi dan legalize genocide yang terjadi di Myanmar terhadap etnis Rohingya, yang dilakukan oleh Regime De Facto Aung San Suu Kyi.

Berkali-kali etnis Rohingya mengalami pengusiran, pemukiman serta rumah mereka dibakar. Hal yang paling menyedihkan anak-anak dan perempuan menjadi korban. Tindakan tidak beradab yang dilakukan Militer Myanmar adalah kejahatan kemanusiaan," demikian pernyataan sikap tersebut.

BACA JUGA: Kapolri: Ada Penggiringan Opini Rohingya ke Sentimen Agama di Indonesia


Berkaitan dengan itu, Forum Pemuda Lintas Agama menyatakan sikap sebagai berikut:

1. Sebagai bangsa yang beradab, kami sangat membenci dan mengutuk praktik diskriminasi dan legalize genocide terhadap etnis Rohingya yang dilakukan oleh Regime De Facto Aung San Suu Kyi.

BACA JUGA: Suu Kyi tak Pantas Terima Nobel Perdamaian

2. Tragedi yang menimpa etnis Rohingya merupakan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan secara sistematis, terstruktur, masif, dan meluas.

3. Mendesak kepada Pemerintah Indonesia terutama Presiden Jokowi dan Menteri Luar Negeri untuk bersikap tegas dan melakukan Political Pressure Diplomacy. Karena, kebijakan diplomasi sunyi terhadap Pemerintah Myanmar terbukti tidak berjalan efektif.

4. Mendesak kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan parhatian serius terhadap kejahatan kemanusiaan praktik genosida yang menimpa etnis Rohingya, dan membawa pihak-pihak yang harus bertanggung jawab untuk diadili kehadapan Mahkamah Kejahatan Internasional.

5. Meminta Komite Hadiah Nobel untuk mencabut penghargaan Aung San Suu Kyi sebagai pemimpin yang berpengaruh di Myanmar dan memperoleh Nobel Perdamaian. Ternyata telah terbukti misi perdamaian hanya untuk memperjuangkan kebebasan dirinya, bukan karena perjuangan atas nilai kemanusiaan.

6. Meminta Kedutaan Besar Myanmar yang ada di Indonesia secara terbuka menyampaikan sikap tegasnya kepada Pemerintah Myanmar untuk segera menghentikan praktik diskriminasi dan genosida terhadap Etnis Rohingya.

7. Kami mengajak kepada seluruh kelompok agama di Indonesia, untuk tidak mengaitkan kelompok ekstrem Buddha di Myanmar dengan umat Buddha lain, yang pada dasarnya merawat perdamaian, apalagi kemudian merusak toleransi umat beragama di Indonesia. Mari kita sampaikan pesan teladan kepada berbagai kelompok agama di Myanmar.

8. Menolak segala bentuk provokasi untuk memperluas dan memindahkan konflik Myanmar ke Indonesia dengan membenturkan umat Islam dan umat Buddha di Indonesia.


Perwakilan ormas pemuda lintas agama

1. Dahnil Anzar Simanjuntak, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah

2. Bambang Patijaya, Ketua Umum DPP Generasi Muda Buddhis Indonesia

3. Ahmad Nawawi, Ketua Umum DPP Gema Mathla'ul Anwar

4. Suhardi Sukiman, Ketua Umum PP Syabab Hidayatullah

5). Maruli Tua Silaban, Ketua Umum DPP Perhimpunan Pemuda Gereja Indonesia

6). D. Sures Kumar, Ketua Umum DPN Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia

BACA ARTIKEL LAINNYA... Neng Eem: Tragedi Rohingya Bukan Konflik Agama


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler