jpnn.com, JAKARTA - Presiden Jokowi kembali memberikan pernyataan terkait kejadian yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur.
Dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis petang (22/8), Presiden ke-7 RI itu mengaku terus mengikuti perkembangan yang terjadi di tanah Papua.
BACA JUGA: Usai Digarap Polisi, Zakir Naik Akhirnya Minta Maaf
"Alhamdulillah situasi sudah berjalan normal kembali. Permintaan maaf sudah dilakukan. Ini menunjukkan kebesaran hati kita bersama untuk saling menghormati, saling menghargai sebagai saudara sebangsa setanah air," kata Jokowi.
Berbeda dengan pernyataan pertamanya beberapa hari lalu, kali ini mantan wali kota Solo tersebut lebih tegas terkaitl dugaan perlakuan rasisme terhadap pelajar Papua di Jatim.
BACA JUGA: Moeldoko Sebut Dua Kelompok Ini Tak Mau Papua Maju
"Saya juga telah memerintahkan kapolri untuk menindak secara hukum tindakan diskriminasi ras dan etnis, yang rasis, secara tegas. Ini tolong digarisbawahi," tegas suami Iriana itu.
Mengakhiri pernyataannya, Kepala Negara mengaku akan mengundang para tokoh dari Papua dan Papua Barat ke Istana pada pekan depan. Baik tokoh adat, tokoh masyarakat hingga tokoh agama.
BACA JUGA: 45 Demonstran di Timika Diamankan, 3 Polisi Terluka
BACA JUGA: Soal Lokasi Pemindahan Ibu Kota, Bambang: Bukan di Samarinda atau Balikpapan
"Minggu depan saya juga akan mengundang para tokoh dari Papua dan Papua Barat baik tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama untuk datang ke Istana berbicara masalah percepatan kesejahteraan di tanah Papua," tandasnya.
Menjawab jurnalis soal pemblokiran internet di Papua dan Papua Barat yang menuai protes dari masyarakat, mantan gubernur DKI Jakarta itu menyatakan hal itu dilakukan demi kepentingan dan kebaikan bersama. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Eva Kusuma Sundari: Yang Berseragam Juga Harus Diproses Hukum
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam