jpnn.com, JAKARTA - Plt Sekretaris Jenderal MPR Siti Fauziah menerima kehadiran Direktur Standarisasi dan Akreditasi Perpustakaan Nasional Made Ayu Wirayati beserta Tim Aksesor Akreditasi Perpustakaan MPR Renda Khris Ardhi Artha, dan Arif Fadilah.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Perpustakaan MPR pada Selasa (26/11) itu, Siti Fauziah didampingi Kepala Biro Humas dan SI MPR Anies Mayangsari Muninggar, beserta pejabat di lingkungan Biro Humas dan SI MPR.
BACA JUGA: Perpustakaan MPR Gelar Seminar, Bahas Strategi Menuju Akreditasi
Siti Fauziah bersyukur karena Perpustakaan MPR dapat melaksanakan Verifikasi Lapangan Akreditasi Perpustakaan.
Bagi Setjen MPR, akreditasi perpustakaan merupakan langkah strategis untuk memastikan Perpustakaan MPR mampu memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.
BACA JUGA: Di Hadapan Mahasiswa UNI, Siti Fauziah Sebut Perpustakaan MPR Telah Lakukan Digitalisasi
Melalui verifikasi lapangan, Perpustakaan MPR diharapkan akan berkembang, meningkatkan kualitasnya sesuai standar yang ditetapkan.
Akreditasi juga diharapkan akan memberikan pengakuan resmi yang dapat meningkatkan citra Perpustakaan MPR RI di mata publik, serta mendukung upaya pengembangan lebih lanjut.
BACA JUGA: Waka MPR Sebut Peningkatan Kesejahteraan Bisa Tingkatkan Kualitas Guru
Selama ini, menurut Siti Fauziah Perpustakaan MPR terus berupaya meningkatkan kualitas layanan, serta mengembangkan inovasi terbaru.
Upaya yang dilakukan antara lain melalui pengayaan koleksi perpustakaan dengan menambahkan literatur terkini, terutama yang berkaitan dengan kajian Pancasila, konstitusi, sejarah demokrasi, dan tata negara Indonesia.
Selain koleksi cetak, perpustakaan MPR juga telah mengembangkan koleksi digital yang dapat diakses oleh pengguna secara daring.
"Kami juga telah meluncurkan aplikasi Buku Digital MPR RI yang dapat diunduh secara gratis di Playstore Android," kata Siti Fauziah.
Dia menyampaikan pengguna dapat mengakses berbagai koleksi Perpustakaan MPR secara daring kapan saja dan di mana saja.
"Kami juga memberikan perhatian besar kepada pengembangan kompetensi staf perpustakaan," imbuhnya.
Pada Agustus lalu, kata Siti Fauziah, pihaknya menyelenggarakan seminar perpustakaan membahas personal branding pustakawan di era digital.
"Seminar ini diselenggarakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkini serta masukan penting, khususnya dalam pengelolaan perpustakaan yang modern," kata Bu Titi yang akrab disapa.
Melalui akreditasi, dia berharap akan terjadi peningkatan yang lebih besar lagi yang bisa dicapai perpustakaan MPR.
Peningkatan yang diharapkan itu meliputi peningkatan mutu layanan sehingga mampu memenuhi standar layanan yang tinggi.
Berikutnya bisa terus berkembang, baik dari segi koleksi, teknologi informasi, maupun pelayanan.
Harapan lainnya bisa memberikan informasi kepada masyarakat bahwa Perpustakaan MPR memenuhi standar nasional, bahkan pada suatu hari nanti dapat pula memenuhi standar internasional yang berlaku sehingga pengguna dapat mengakses layanan dan koleksi yang berkualitas.
Terakhir, Perpustakaan MPR akan mendapatkan pengakuan resmi dari pemerintah, yang dapat menjadi nilai tambah dalam upaya mendapatkan dukungan, baik berupa dana, kerjasama, maupun partisipasi dari masyarakat.
Bu Titi menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada tim asesor dari Perpustakaan Nasional yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk melakukan verifikasi lapangan di Perpustakaan MPR.
"Kehadiran Bapak dan Ibu merupakan dukungan yang sangat berarti bagi kami dalam upaya meningkatkan kualitas perpustakaan yang kami banggakan ini," pungkasnya. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi