SUBANG - Wakil Ketua DPR, Pramono Anung mengatakan pers bersikap sangat kritis memberitakan studi banding anggota DPR tapi menutup mata terhadap studi banding anggota DPD ke luar negeri.
"Pers bersikap sangat kritis memberitakan studi banding anggota DPR ke luar negeri. Tapi tetangga sebelah (anggota DPD,red) studi banding ke luar negeri hingga tiga kali dalam satu tahun tidak diberitakan," kata Pramono Anung dalam acara press gathering wartawan Parlemen, di Subang Jawa Barat (5/5).
Kalau sikap pers terus-terusan menghantam DPR, lanjut Pramono Anung, pada akhirnya orang-orang baik yang masih ada di DPR akan pergi dan diganti oleh orang yang kurang atau tidak baik.
"Dihantam terus, orang baik di DPR satu persatu akan pergi dan makin berbondong orang yang kurang baik ke Senayan dan akhirnya DPR akan jadi rumah hantu," tegas mantan Sekjen PDI-P itu.
Secara peribadi maupun selaku salah seorang pimpinan DPR, kepada pers Pramono berharap agar memberitakan DPR secara proporsional dan berimbang dan tidak menyerang DPR secara kelembagaan.
"Ketika ada berita yang memalukan dan itu digiring sebagai prilaku institusi DPR, saya di tempat-tempat keramaian tidak bisa menegakkan kepala karena malu. Padahal tidak semua anggota DPR yang berkelakuan tidak baik," ungkapnya.
Jadi, saya mohon kiranya pers bisa memilah-milah mana sikap DPR secara pribadi dan mana kelakuan anggota Dewan secara perorangan.
"Kalau diantara anggota DPR ada yang berprilaku memalukan, silakan kritik, hantam dan caci-makilah peorangan itu. Yang saya sulit menerimanya hanya gara-gara kelakuan perorangan tapi lembaga yang diserang. Ini mestinya dihentikan agar tidak terjadi distrust publik terhadap DPR," harap politisi PDI-P itu. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alex-Nono Kunjungi Kepulauan Seribu
Redaktur : Tim Redaksi