Persaingan Makin Sengit, Pendiri ISTeam Buka-bukaan Dunia Dropshipping

Senin, 05 Agustus 2024 – 21:59 WIB
Muhammad Ashar Firdaus, atau yang akrab disapa Ashar, pendiri ISTeam. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Dropshipping merupakan model bisnis yang memungkinkan menjual produk tanpa perlu repot menyimpan stok barang.

Penjual akan membeli barang dari pihak ketiga dan mengirimkannya langsung kepada pelanggan.

BACA JUGA: Berawal dari Dropshipper, Gamer Ini Punya Rental Mobil dan Vila Mewah di Bali

Peminat bisnis ini pun kini menjamur dan menjadi tantangan tersendiri agar tetap eksis.

"Model bisnis ini sangat menarik bagi mereka yang ingin memulai bisnis online tanpa modal besar dan tanpa perlu mengelola gudang," kata Muhammad Ashar Firdaus, atau yang akrab disapa Ashar, pendiri ISTeam dalam keterangannya kepada media di Jakarta, Senin (5/8). 

BACA JUGA: Penyandang Disabilitas Berbagi Cerita jadi Dropshipper, Raih Omset Ratusan Juta

ISTeam merupakan brand yang didirikan Ashar pada 3 Maret 2015 dan bertujuan menjembatani semangat generasi muda dalam memanfaatkan teknologi untuk berbisnis dropshipping dan mengelola akun media sosial.  

"Ketika ada pelanggan yang membeli, Anda akan meneruskan pesanan tersebut kepada supplier. Supplier kemudian langsung mengirimkan produk kepada pelanggan atas nama Anda," ungkapnya.

BACA JUGA: Bidan Honorer jadi Dropshipper, Omset Ratusan Juta per Bulan

Pria kelahiran Makassar, 26 Oktober 1997 ini sebenarnya lulusan Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia. Namun, alih-alih mengikuti jalur karier yang umum bagi seorang sarjana hukum, Dia memilih terjun ke dunia bisnis. 

Meski demikian dunia dropshipper bukannya berisi cerita manis belaka. Azhar mengungkapkan sejumlah tantangan yang harus dihadapi, yakni adanya persaingan di dunia dropshipping yang makin ketat, kemudian kualitas produk bervariasi sehingga penting memilih supplier yang tepat. 

Juga adanya perubahan kebijakan platform e-commerce seperti Shopee, Lazada, atau Tokopedia seringkali mengubah kebijakannya, juga tantangan branding dan pentingnya manajemen waktu.

"Meski tidak perlu mengurus stok barang secara fisik, dropshipping tetap membutuhkan manajemen waktu yang efektif seperti mengelola pesanan, berkomunikasi dengan supplier, dan menangani keluhan pelanggan," imbuh Ashar.

Pencapaian gemilang Ashar dalam dunia dropshipping terlihat dari omzetnya yang mencapai Rp500 juta dalam setahun. Ini merupakan salah satu prestasi terbesar yang diraih ISTeam, menjadikannya nilai jual utama yang mengukuhkan Ashar sebagai pengusaha muda berbakat dan visioner.

"Model bisnis ini memungkinkan seseorang memulai bisnis dengan modal yang relatif kecil dan risiko minimal dan peluangnya besar," ucapnya.

Menurut Ashar, perjalanan karirnya tidak lepas dari dukungan keluarga. Pada awal 2016, orang tuanya menghadapi masalah besar dan Dia berusaha mencari jalan keluar untuk membantu. 

Dalam proses itu, ia bertemu seorang wanita yang kini menjadi istrinya yang memberi dukungan dan menyemangatinya hingga ia bisa mencapai titik kesuksesan seperti sekarang.

"Mimpi saya membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang di sekitar yang membutuhkan. Karena saya percaya bahwa dengan membantu orang lain, kesuksesan yang kita raih akan lebih bermakna dan bermanfaat," ujarnya.

Ashar berharap dapat menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk memanfaatkan teknologi dan berani mengambil langkah dalam dunia bisnis, menciptakan peluang baru, dan memberi kontribusi positif bagi masyarakat.(esy/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler