jpnn.com, SURABAYA - Tren negatif Persebaya Surabaya berlanjut ketika menjamu Kalteng Putra pada pekan kedua Liga 1 2019.
Persebaya yang bertindak sebagai tuan rumah hanya bermain imbang melawan Kalteng Putra dengan skor 1-1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Selasa (21/5).
BACA JUGA: Gol Tunggal Yabes Roni Bawa Bali United ke Puncak Klasemen
Hasil itu membuat Persebaya selalu gagal meraih angka penuh dalam dua laga awal Liga 1 2019.
BACA JUGA: Muhammad Supriadi Hadapi Persaingan Ketat di Persebaya
BACA JUGA: Kalteng Putera Puas Meski Hanya Curi Satu Poin di Kandang Persebaya
Sebelumnya Persebaya ditekuk Bali United dengan skor 1-2 pada pertandingan pertama.
Dalam laga kontra Kalteng Putra, Misbakus Solikin sempat membuat ribuan Bonek di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) bersorak.
BACA JUGA: Muhammad Supriadi Hadapi Persaingan Ketat di Persebaya
Namun, tiga menit berselang, Kalteng Putra berhasil menyamakan skor melalui sontekan Patrich Wanggai.
Hasil ini semakin menegaskan bahwa Kalteng Putra adalah lawan yang selalu menyulitkan bagi Persebaya.
Sebab, sepanjang tiga kali pertemuan melawan tim promosi Liga 1 2019 itu, Green Force tak pernah meraih kemenangan. Rinciannya, dua kali seri dan sekali kalah.
Bahkan, pada pertemuan ketiga tadi malam, Kalteng Putra nyaris mempermalukan tuan rumah.
Pasalnya, tim asuhan Gomes de Oliveira itu memiliki beberapa peluang matang yang nyaris berbuah gol. Diogo Campos misalnya.
Bomber asal Brasil itu nyaris mengoyak gawang Persebaya di menit ke-33. Diogo yang lolos dari jebakan offside, tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper Miswar Saputra.
Namun, peluang itu gagal dikonversikan menjadi gol. Peluang berikutnya diperoleh Ferinando Pahabol pada menit ke-54.
Akan tetapi, tendangan Pahabol yang berhasil mengecoh bek Rachmat Irianto hanya menyamping di sisi kiri gawang.
Wanggai juga nyaris kembali mencatatkan namanya di papan skor, ketika tendangannya pada menit ke-66 membentur mistar.
Pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman kecewa dengan hasil yang diraih pasukannya.
Dia menilai banyak faktor yang membuat anak asuhnya gagal meraih poin penuh. Salah satunya, performa Ruben Sanadi dan kawan-kawan yang kurang maksimal.
"Kami kurang kreatif di depan. Apalagi setelah keluarnya (Amido) Balde. Kami banyak menguasai bola, tetapi hasilnya seri," keluh pelatih yang akrab disapa Djanur itu.
Selain itu, dia juga menyoroti beberapa keputusan wasit Dwi Purba. Menurut dia, wasit asal Jawa Tengah itu melakukan beberapa kesalahan.
Termasuk gol Irfan Jaya yang dianulir. Hal itu dinilai berpengaruh dalam hasil akhir laga.
"Kalau saja itu sah, saya rasa kami bisa saja menang. Wasit kurang jeli dalam mengambil keputusan," tambah pelatih 60 tahun itu.
Selain itu, Djanur menyesalkan banyaknya pemain Kalteng Putra yang sering tergeletak di lapangan.
Hal itu membuat waktu sering terbuang. Dampaknya, laga tadi malam mendapat tambahan waktu sampai tujuh menit.
"Wajar melakukan cara apa pun untuk mencuri poin di kandang lawan. Namun, agak kurang sportif ya. Pemain mereka jatuh di sana-sini. Itu memengaruhi (performa) pemain kami," ujar pelatih asal Majalengka itu.
Soal pemain cedera, Gomes de Oliveira punya alasan. Dia menilai itu adalah efek dari kompetisi yang baru dimulai sehingga anak asuhnya masih dalam kondisi fisik yang kurang maksimal.
"Apalagi mereka harus jaga pemain Persebaya yang memiliki pergerakan lincah dan sangat cepat. Mereka capek, tapi tetap dipaksakan," terang pelatih asal Brasil itu. (gus/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persebaya vs Kalteng Putra: Mantan Bisa Tinggalkan Luka
Redaktur : Tim Redaksi