jpnn.com, SURABAYA - Suporter Persebaya Surabaya, Bonek membuat kerusuhan setelah tim kesayangan mereka koek 2-3 dari PSS Sleman dalam laga lanjutan Liga 1 Indonesia 2019, di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Selasa (29/10) malam.
Tepat setelah wasit Thoriq Al Katiri meniup peluit akhir, beberapa orang fan berlari ke tengah lapangan dan mendekati para pemain Persebaya untuk melancarkan protes.
BACA JUGA: Persebaya Surabaya Dipermalukan PSS Sleman di Hadapan Bonek
Aksi itu membuat ratusan orang suporter lainnya dari berbagai sudut tribun berlari ke tengah lapangan dan mengejar pemain Persebaya.
Aparat yang melihat hal itu langsung mengamankan pemain dan ofisial Persebaya ke dalam lorong menuju ruang ganti pemain.
BACA JUGA: Wiranto dan Yusril Kandidat Wantimpres? Begini Respons Moeldoko
Aksi suporter semakin menjadi-jadi di tengah lapangan, antara lain merusak papan iklan, bench ofisial, bench pemain cadangan, jaring gawang dan sarana atau fasilitas lainnya.
Aparat keamanan tidak bisa berbuat banyak dan suporter yang makin marah membakar papan-papan iklan dan spanduk di lapangan hingga asap pekat membumbung tinggi dari dalam stadion.
Pantauan Antara di lokasi, terdapat beberapa suporter yang terluka ringan dan langsung mendapat perawatan oleh petugas kesehatan di lobi stadion. Sedangkan di tribun, terdapat titik-titik api, penyalaan flare serta petasan.
Sementara itu, sekitar dua ribu suporter PSS Sleman yang hadir di stadion tak terpancing dan tetap duduk di tribun Gate 1 yang disiapkan khusus untuk tim tamu.
Bahkan, suporter Persebaya dan PSS Sleman terus saling bersahutan menyanyikan chant dukungan untuk kedua tim.
Pada laga pekan 25 lanjutan Liga 1 musim kompetisi 2019 tersebut, skor akhir 2-3 untuk kemenangan tim tamu.
Tiga gol PSS Sleman dicetak Jepri Kurniawan menit ke-16, Haris Tuharea menit ke-39 dan Yevhen Bokhashvili menit ke-43, sedangkan gol Persebaya dilesakkan David Da Silva menit ke-34 serta Diogo Campos menit ke-76 melalui titik penalti.
Terpisah, manajemen Persebaya mengaku pasrah terhadap sanksi yang akan diberikan oleh Komisi Disiplin PSSI usai suporter Bonek Mania membuat kericuhan dengan merusak fasilitas lapangan di Stadion Gelora Bung Tomo.
“Ya kami tidak bisa apa-apa dan kalau disanksi, itu ranah Komdis dan kami akan menjalaninya,” ujar Direktur Media Nanang Prianto.
Pihaknya berharap sanksinya nanti tak terlalu memberatkan bagi Persebaya, terlebih jika harus menjalani laga di luar Surabaya. “Kami tetap berharap bisa main di Surabaya dan bangkit di sini,” ucapnya.
Akibat kekalahan tersebut, pemain Persebaya dievakuasi ke ruang ganti dan dipulangkan menggunakan mobil rantis milik Brimob Polda Jatim menuju penginapannya.
Tak itu saja, pelatih Persebaya Wolfgang Pikal juga tidak menghadiri sesi konferensi pers usai pertandingan dengan alasan sudah meninggalkan stadion saat dievakuasi bersama pemain-pemain lainnya. “Maaf, pelatih Persebaya sudah tidak di stadion dan tidak ada konferensi pers,” kata Nanang. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek