JAKARTA - Hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 17 Maret lalu membuat beberapa klub Indonesia Premier League (IPL) maupun klub yang sedang mengalami dualisme ketar-ketir.
Persebaya Surabaya IPL misalnya, mereka akan melakukan gugatan ke Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia (BAKI).
Komisaris PT Persebaya Indonesia Saleh Mukadar menyebut gugatan dilakukan mengingat kenyataan pada KLB 17 Maret lalu yang diundang bukan wakil Persebaya yang tampil di IPL. Melainkan, perwakilan Persebaya yang tampil di Divisi Utama PT LI (Liga Indonesia).
"Terus terang saja keputusan kemarin sedikit banyak meresahkan mayoritas masyarakat Surabaya soal Persebaya," katanya saat di temui di Jakarta, kemarin (25/3).
Padahal, lanjut dia, secara hukum Persebaya yang sah adalah Persebaya yang tampil di IPL. Sebab, sejak 2011 silam, Wisnu Wardhana, sebagai pengelola Persebaya sudah sepakat menyerahkan pengelolaan kepada Cholid Goromah.
"Per 10 Agustus 2011, Wisnu sudah sepakat. Tapi pada 17 Maret Persebaya yang sah kok Persebaya bikinannya La Nyalla (Persebaya DU)," tuturnya.
Gugatan nanti akan ditujukan ke Persebaya DU. Alasannya, Persebaya 1927 adalah Persebaya yang sah karena diakui PSSI dan AFC. Bahkan, secara hukum PSSI mengakui Persebaya yang berkompetisi di IPL.
"Kuasa hukum kami akan segera melakukan gugatan kepada BAKI," tegasnya.
Menurut Saleh, Unifikasi liga seharusnya bukan berarti pemotongan atau pemenggalan peserta kompetisi, tetapi penyatuan kompetisi. Untuk itu, mereka akan memperjuangkan terkait konsep yang menurutnya tidak fair itu.
"Harus diakui memang ada dualisme, tapi penyelesaiannya harus sesuai aturan hukum," tandasnya. (aam/ko)
Persebaya Surabaya IPL misalnya, mereka akan melakukan gugatan ke Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia (BAKI).
Komisaris PT Persebaya Indonesia Saleh Mukadar menyebut gugatan dilakukan mengingat kenyataan pada KLB 17 Maret lalu yang diundang bukan wakil Persebaya yang tampil di IPL. Melainkan, perwakilan Persebaya yang tampil di Divisi Utama PT LI (Liga Indonesia).
"Terus terang saja keputusan kemarin sedikit banyak meresahkan mayoritas masyarakat Surabaya soal Persebaya," katanya saat di temui di Jakarta, kemarin (25/3).
Padahal, lanjut dia, secara hukum Persebaya yang sah adalah Persebaya yang tampil di IPL. Sebab, sejak 2011 silam, Wisnu Wardhana, sebagai pengelola Persebaya sudah sepakat menyerahkan pengelolaan kepada Cholid Goromah.
"Per 10 Agustus 2011, Wisnu sudah sepakat. Tapi pada 17 Maret Persebaya yang sah kok Persebaya bikinannya La Nyalla (Persebaya DU)," tuturnya.
Gugatan nanti akan ditujukan ke Persebaya DU. Alasannya, Persebaya 1927 adalah Persebaya yang sah karena diakui PSSI dan AFC. Bahkan, secara hukum PSSI mengakui Persebaya yang berkompetisi di IPL.
"Kuasa hukum kami akan segera melakukan gugatan kepada BAKI," tegasnya.
Menurut Saleh, Unifikasi liga seharusnya bukan berarti pemotongan atau pemenggalan peserta kompetisi, tetapi penyatuan kompetisi. Untuk itu, mereka akan memperjuangkan terkait konsep yang menurutnya tidak fair itu.
"Harus diakui memang ada dualisme, tapi penyelesaiannya harus sesuai aturan hukum," tandasnya. (aam/ko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rossi Kalahkan Lorenzo dan Pedrosa
Redaktur : Tim Redaksi