jpnn.com, PADANG - Pelatih Persebaya Surabaya Djadjang Nurjaman mengeluhkan kondisi lapangan Stadion H Agus Salim yang menjadi markas Semen Padang.
Menurut pelatih yang karib disapa Djanur itu, kondisi rumput di Stadion Haji Agus Salim buruk.
BACA JUGA: Semen Padang vs Persebaya: Butuh 3 Angka untuk Obati Luka
Persebaya yang kerap mengandalkan umpan-umpan pendek cepat dipastikan bakal kesulitan.
BACA JUGA: Semen Padang vs Persebaya: Butuh 3 Angka untuk Obati Luka
BACA JUGA: Jadwal Liga 1 2019 Bakal Berubah, Klub Harus Siap Hadapi Jadwal Padat
Pemain juga bakal sulit menampilkan kemampuan individunya. Djanur mengatakan, lapangan yang tidak rata menjadi kendala bagi skuatnya.
“Kami ini tim yang mengandalkan possession, kaki ke kaki. Kalau bermain di atas lapangan tidak bagus, kami sulit,’’ keluh Djanur.
BACA JUGA: Semen Padang vs Persebaya: Menanti Amarah Tuan Rumah
Akan tetapi, Djanur tidak mau menjadikan kondisi lapangan sebagai alasan gagal mewujudkan target kemenangan.
’’Harus lupakan masalah itu, jalani,” kata Djanur.
Sebetulnya bukan hanya Djanur yang mengeluhkan kondisi lapangan di Stadion Haji Agus Salim.
Musim lalu Stefano Teco Cugurra saat masih menjadi pelatih Persija Jakarta juga mengeluhkan hal yang sama.
Teco menganggap kondisi rumput stadion yang dibangun pada 1983 itu membuat pemainnya capek.
''Pemain harus mengeluarkan tenaga lebih untuk berlari dan mengumpan,'' keluh Teco saat itu.
Manajemen Semen Padang sendiri bukannya lepas tangan. Sebelum Liga 1 bergulir, rumput Stadion Haji Agus Salim sudah diperbaiki.
Bahkan, ketika diverifikasi oleh PT LIB pun, sudah layak untuk Liga 1. Namun, perseteruan dengan Pemkot Padang jadi penyebabnya.
Semen Padang yang hanya menyewa tidak bisa apa-apa ketika Pemkot Padang menyewakan stadion kepada pihak lain.
Hasilnya, perawatan yang dilakukan gagal dan menyebabkan kondisi rumput buruk lagi.(rid/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sriwijaya FC vs Persiraja, Laskar Wong Kito Cari Pelampiasan Kekalahan dari PSPS
Redaktur : Tim Redaksi