Persebaya: Sudahi Saja Liga 1 Musim 2020!

Selasa, 03 November 2020 – 22:41 WIB
Pesepak bola Persebaya Rizky Ridho Ramadhani menundukkan kepala usai timya kalah melawan Persipura pada pertandingan Liga 1 2020 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (13/3/2020). (ANTARA/Moch Asim)

jpnn.com, SURABAYA - Manajemen Persebaya Surabaya meminta PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk menyudahi saja kompetisi Liga 1.

Sehingga sisa waktu bisa digunakan untuk pemulihan sekaligus bersiap menghadapi musim depan.

BACA JUGA: Bagaimana Ini? PSM Makassar Putus Komunikasi Dengan Pelatih Kepala

"Sudahi saja, daripada tidak pasti seperti ini. Mari himpun energi untuk menyiapkan kompetisi musim depan yang lebih rapi dan lebih baik lagi," ujar Manajer Persebaya Candra Wahyudi ketika dikonfirmasi melalui pesan elektronik di Surabaya, Selasa (3/11).

Candra merasa kecewa, karena semua klub menjadi korban janji PSSI dan LIB terkait lanjutan kompetisi, yakni pada 1 Oktober 2020 dan awal November 2020.

BACA JUGA: Liga 2 Digelar Februari-Maret, Sebegini Besar Hadiahnya

Pada dua masa ini, PSSI dan LIB gagal merealisasi janji melanjutkan kompetisi.
Padahal klub sudah menyiapkan diri semaksimal mungkin.

"Daripada terus menebar ketidakpastian, Persebaya meminta PSSI menyudahi saja kompetisi musim ini. Tidak perlu dilanjutkan," ucapnya.

BACA JUGA: Lanjutan Liga 1 Digelar Februari 2021, Begini Sikap PSM Makassar

Chandra juga mempertanyakan isi surat dari PT LIB pada klub yang menyatakan kompetisi akan kembali digelar Februari, termasuk pemberian kontribusi komersial.

Menurutnya, pada surat itu tertuang jumlah yang dibayarkan hanya sebesar 25 persen dari angka Rp 800 juta yang diterima setiap klub.

Pemenuhan hak klub akan berlangsung pada Oktober 2020 sampai Januari 2021.
Selanjutnya pada Februari sampai Juli 2021 LIB akan membayar penuh, yaitu Rp 800 juta per bulan.

"Tetapi masih ada catatan, yaitu apabila kompetisi berjalan sesuai rencana. Dengan kata lain, pemberian kontribusi tersebut menganut syarat dan ketentuan berlaku," tuturnya.

Chandra mempertanyakan bagaimana bila kompetisi tidak berjalan sesuai rencana?

Selama masa tunggu tersebut, klub juga masih harus memenuhi hak gaji pemain serta ofisial.

Menurut dia, surat tersebut tidak menjawab keresahan klub, bahkan justru membuat situasi semakin tidak pasti.

"LIB menjanjikan hak komersial klub Rp200 juta selama masa tunggu sebelum kick off, tapi baru akan dibayar saat kompetisi berjalan. Memang LIB bisa menjamin liga berjalan?," tanya dia.

Sebelumnya, PT LIB selaku operator kompetisi telah mengirimkan surat kepada klub Liga 1 dan menyatakan hingga kompetisi kembali digelar pada Februari, klub hanya akan mendapatkan uang kontribusi 25 persen dari kesepakatan awal.

Sementara dalam poin terusan di surat bernomor 394/LIB-KOM/XI/2020 itu, apabila kompetisi berjalan sesuai rencana pada Februari-Juli 2021, maka kontribusi komersial untuk bulan Februari hingga Juli 2021 tetap diberikan dengan nilai Rp 800 juta per bulan untuk setiap klub.

Adapun perihal ketentuan hak dan kewajiban antara klub ke pemain maupun pelatih sebagai konsekuensi dari penundaan panjang, akan dituangkan dalam surat PSSI yang segera diterbitkan.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler