SURABAYA - Persebaya Surabaya yang berkompetisi di Indonesia Premier League (IPL) kembali mengalami penundaan jadwal. Ya, Green Force -julukan Persebaya- akhirnya batal berangkat ke Bantul, Yogyakarta lantaran jadwal pertandingan mereka melawan Persiba Bantul ditunda.
Sebagaimana diketahui, laga yang seharusnya digelar sore nanti (27/6) di Stadion Sultan Agung, Bantul ini, tidak bisa digelar lantaran panitia pertandingan tidak mendapat izin pertandingan dari keamanan setempat. Tentu, secara otomatis kondisi tersebut akan mempengaruhi performa Mat Halil dan kawan-kawan.
"Jadwal yang berubah-ubah tentu sangat menyulitkan kami. Terutama untuk menentukan peak performance pemain. Tapi, kami tidak bisa berbuat banyak selain menghadapi kondisi yang ada. Toh, kami sudah sering mengalami hal ini" kata Ibnu Grahan, pelatih Persebaya, Rabu (26/6).
Ibnu pun berharap pertandingan itu tidak terjadi di tengah bukan ramadhan, bila PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) sebagai regulator kompetisi ingin menjadwalkan ulang laga tersebut. "Kami mau laga itu tidak dalam bulan puasa. Kan, puasa itu sebaiknya libur dari pertandingan," ucapnya.
LPIS sejatinya telah memberikan dua opsi terkait laga Persebaya yang tertunda ini. Pilihan pertama, yaitu laga tersebut akan kembali dilangsungkan pada 30 Juni atau 1 Juli mendatang.
Sementara pilihan kedua, pertandingan tetap harus dijalankan pada bulan Ramadhan. "Karena pertandingan ini masuk dalam jatah putaran pertama, jadi harus selesai sebelum lebaran," kata Hendriyana, Head Of Competition PT LPIS.
Memang, akibat kurang profesionalnya penetapan jadwal oleh LPIS membuat sejumlah laga Persebaya mengalami banyak penundaan. Antara lain, saat pertengahan Mei lalu, Persebaya yang harus menjamu Persepar Palangkaraya pada 19 Mei, mengalami penundaan dan baru bisa digelar pada 2 Juni lalu.
Jauh sebelum itu, Mat Halil dan kawan-kawan juga pernah dibuat bingung lantaran jadwal mereka melawan Persibo Bojonegoro 26 Maret lalu, akhirnya baru bisa digelar sebulan kemudian. (dik)
Sebagaimana diketahui, laga yang seharusnya digelar sore nanti (27/6) di Stadion Sultan Agung, Bantul ini, tidak bisa digelar lantaran panitia pertandingan tidak mendapat izin pertandingan dari keamanan setempat. Tentu, secara otomatis kondisi tersebut akan mempengaruhi performa Mat Halil dan kawan-kawan.
"Jadwal yang berubah-ubah tentu sangat menyulitkan kami. Terutama untuk menentukan peak performance pemain. Tapi, kami tidak bisa berbuat banyak selain menghadapi kondisi yang ada. Toh, kami sudah sering mengalami hal ini" kata Ibnu Grahan, pelatih Persebaya, Rabu (26/6).
Ibnu pun berharap pertandingan itu tidak terjadi di tengah bukan ramadhan, bila PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) sebagai regulator kompetisi ingin menjadwalkan ulang laga tersebut. "Kami mau laga itu tidak dalam bulan puasa. Kan, puasa itu sebaiknya libur dari pertandingan," ucapnya.
LPIS sejatinya telah memberikan dua opsi terkait laga Persebaya yang tertunda ini. Pilihan pertama, yaitu laga tersebut akan kembali dilangsungkan pada 30 Juni atau 1 Juli mendatang.
Sementara pilihan kedua, pertandingan tetap harus dijalankan pada bulan Ramadhan. "Karena pertandingan ini masuk dalam jatah putaran pertama, jadi harus selesai sebelum lebaran," kata Hendriyana, Head Of Competition PT LPIS.
Memang, akibat kurang profesionalnya penetapan jadwal oleh LPIS membuat sejumlah laga Persebaya mengalami banyak penundaan. Antara lain, saat pertengahan Mei lalu, Persebaya yang harus menjamu Persepar Palangkaraya pada 19 Mei, mengalami penundaan dan baru bisa digelar pada 2 Juni lalu.
Jauh sebelum itu, Mat Halil dan kawan-kawan juga pernah dibuat bingung lantaran jadwal mereka melawan Persibo Bojonegoro 26 Maret lalu, akhirnya baru bisa digelar sebulan kemudian. (dik)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hinca: Dosa Suporter Ditanggung Klub
Redaktur : Tim Redaksi