Persegres Baru Berani Mandiri

Lepas Aset Pemkab, Rombak Manajemen

Rabu, 17 Oktober 2012 – 06:25 WIB
Suporter Persegres. Foto: dok.JPNN/JP
GRESIK - Persegres Gresik memang sudah memulai debutnya sebagai klub profesional yang tak menggunakan dana APBD sejak musim lalu. Namun, itu bukan berarti selama semusim kemarin Persegres sudah benar-benar profesional. Persegres ternyata baru berani untuk mandiri pada musim keduanya berlaga di Indonesia Super League (ISL).

Berdasarkan data yang dikumpulkan Jawa Pos, selain masih menggunakan mobil berplat merah sebagai bagian operasionalnya, musim lalu Persegres juga menggunakan mes dan bis pemain yang sama-sama merupakan aset Pemkab Gresik. Demikian juga manajemen yang banyak diisi orang-orang dari Pemkab.

Dengan alasan ingin meningkatkan kinerja klub ke arah yang lebih profesional, seluruh fasilitas tersebut tidak lama lagi bakal dilepas dan manajemen pun bakal dirombak habis-habisan. Nantinya, hanya ada 3-4 orang unsur dari Pemkab saja di dalam manajemen. "Itu dilakukan mulai musim ini," ujar salah seorang sumber di Pemkab Gresik.

Pengakuan sumber di Pemkab Gresik tersebut juga dibenarkan oleh manajer Persegres Thoriq Majiddanor. Menurut Jiddan " sapaan akrabnya, upaya untuk tidak lagi memakai fasilitas aset Pemkab tersebut sudah dilakukan pihaknya sejak menjalani masa persiapan kemarin.

"Salah satunya sudah kami lakukan saat menjalani pertandingan uji coba melawan tim nasional beberapa waktu yang lalu. Kami sudah tidak lagi menggunakan bis pemain, tapi kami menyewa sendiri. Sementara ini sambil menunggu bis yang sudah kami pesan bisa digunakan," beber Jiddan.

Bukan hanya bis pemain, mes pemain juga sebentar lagi bakal ditinggalkan. Mes lama yang berlokasi di sebelah kantor KONI Gresik tidak akan digunakan. Sebagai gantinya, mess anyar di kompleks ruko yang hanya berjarak kurang dari 500 meter akan dipakai. Jiddan menyebut, penggunaan bis atau mes pemain itu ditarget bisa dimulai bulan depan.

Sayangnya, terkait detail lebih lanjut dari proses mengarah ke profesional itu, Jiddan enggan menjelaskannya. "Karena, itu sudah berada di luar kewenangan saya," jelas dia. CEO PT Persegres Jaka Samudra Syaiful Arief dan GM Sambari Halim Radianto-lah yang mengetahuinya.

Belum ada penjelasan resmi dari dua petinggi Persegres itu. Terpisah, Sambari malah mengaku tidak tahu menahu ketika disinggung hal tersebut. Sedangkan Syaiful tidak mau banyak berkomentar. "Yang jelas kami sudah berusaha untuk memberi yang terbaik bagi klub ini," tandas Syaiful. (ren)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Michiels Masuk, Dongkrak Daya Gedor

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler