GRESIK- Satu per satu kegagalan yang dialami Persegres Gresik dalam mengamankan poin penuh di beberapa laga terakhir sepertinya belum mampu membuat pengurusnya bergerak. Hingga kini, pengurus klub berjuluk Laskar Joko Samudro itu belum juga melakukan evaluasi kinerja timnya.
Padahal, kini posisi Persegres di papan klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) musim ini cukup mengkhawatirkan. Yakni berada di posisi ke-14, atau dua strip di atas zona degradasi. "Evaluasi sudah kami lakukan, tapi untuk sementara hanya di lingkup internal manajemen. Kalau dengan pelatih, masih belum kami lakukan," kata manajer tim Persegres Thoriq Majiddanor.
Kerja lambat yang ditunjukkan oleh pengurus klub debutan ISL itu bisa saja menjadi bumerang jika tidak segera diubah. Pasalnya, pada pertandingan berikutnya, Agus Indra Kurniawan dkk sudah harus melakoni dua laga tandang menghadapi PSMS Medan (2/2) dan PSAP Sigli (6/2).
Evaluasi kinerja tim Persegres, ungkap pria yang akrab disapa Jiddan itu, baru akan dilakukan usai menjalani tur Sumatera nanti. Namun, evaluasi itu pun sifatnya tidak akan memberi perubahan pada Persegres. "Mungkin yang akan kami evaluasi hanya pada bagaimana peningkatan kualitas pemain," ungkap Jiddan.
Hanya, dalam evaluasi kinerja tim tersebut, pengurus Persegres sama sekali tidak menyentuh pada sisi kepelatihan. "Belum saatnya kami membahas masalah itu. Perjalanan tim ini kan masih panjang," sebut putra bupati Gresik yang juga General Manager PT Persegres Jaka Samudra Gresik Sambari Halim Radianto itu.
Sayangnya, lambatnya kinerja pengurus tersebut kurang mendapat kritisi dari Ultras, sebutan kelompok pendukung Persegres. Jika di musim-musim sebelumnya mereka selalu kritis, kini Ultras belum berani bersuara. Alasannya, Persegres kini sudah tidak menggunakan dana APBD lagi.
"Kami tidak mau penyandang dana di tim ini lari gara-gara ada tekanan dari teman-teman Ultras. Tapi, kami masih berharap ada upaya pembenahan teknis dari pengurus bagaimana pun caranya supaya tim ini bisa bangkit di pertandingan berikutnya," tutur ketua umum Ultras Ludiono.
Sementara itu, skuad Persegres sudah akan berangkat menuju ke Medan siang ini. Dari 18 pemain yang akan dibawa, nama Lan Bastian Balatas kemungkinan besar tidak akan ikut dibawa. Menurut kepala tim dokter Persegres Nurul Dholam, meski sudah sembuh, Lan Bastian masih perlu menjalani terapi secara total. "Mungkin di Aceh dia baru bisa main," jelas dokter spesialis umum itu.
Di sisi lain, sore kemarin (30/1) skuad lapis kedua Persegres diuji tandingkan melawan tim Persegres U-21 di stadion Petrokimia Gresik. Hasilnya, Persegres senior hanya bisa menang dengan skor tipis 2-1. (ren)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspadai Motivasi Lawan
Redaktur : Tim Redaksi