jpnn.com, JAKARTA - Persekutuan Doa Oikumene Adriella dan Dharma Wanita Persatuan Indonesia mengadakan Ibadah Natal dan Tahun Baru dengan tema "Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem.”
Acara ini berhasil digelar dengan maksimal meskipun persiapan hanya dilakukan selama dua minggu.
BACA JUGA: Perayaan Natal Demokrat, AHY: di Indonesia Semua Agama Bisa Beribadah dengan Tenang
Ketua Persekutuan Doa Oikumene Adriella, Ibu Dyah Ronny Sompie menjelaskan beberapa hambatan seperti bencana alam sempat mempengaruhi persiapan.
Namun, dengan semangat kebersamaan, acara tetap berjalan lancar.
BACA JUGA: Demokrat Gelar Puncak Perayaan Natal Nasional, Undang Tokoh & Petinggi Partai
“Persiapan kami cukup mepet dengan hanya latihan selama dua minggu. Banyak bencana alam dan hal lainnya yang membuat penyelenggaraan acara ini sedikit terlambat. Meskipun begitu, semua berjalan dengan maksimal,” ungkapnya.
Acara ini dihadiri oleh berbagai anggota Dharma Wanita dari Lintas Kementerian dan Lembaga Pemerintah yang beragama Nasrani, termasuk sejumlah Ibu pejabat publik yang ikut hadir memberikan dukungan moral dan spiritual.
BACA JUGA: Hadiri Perayaan Natal di BRIN, Menko AHY Ingatkan Soal Toleransi dan Persatuan
Berikut daftar tamu VVIP/Penasehat yang Terlihat hadir di acara Natal Dharma Wanita Pusat
1. Ibu Silvia Rinita Harefa, Wakil Menteri Ketenagakerjaan.
2. Ibu Ayu Todotua Pasaribu, Wakil Menteri Investasi.
3. Ibu Normawati Otto Hasibuan, Wakil Menteri Koordinator Hukum dan HAM.
4. Ibu Mulan Thomas Djiwandono, Wakil Menteri Keuangan.
5. Ibu Mutiara Pasaribu, Wakil Menteri HAM.
Ibadah berlangsung khidmat dengan sesi doa bersama, pembacaan firman, dan pujian yang membangun suasana kebersamaan dan optimisme di awal tahun baru.
Setelah selesai ibadah Perayaan Natal dilanjutkan dengan acara Ramah Tamah yang dihadiri pula oleh Pengurus Dharma Wanita Pusat.
Persekutuan Doa Oikumene Adriella berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi seluruh peserta, mempererat persatuan dan menguatkan spiritualitas dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari