Persema v Persebaya Terancam Gagal

Tuan Rumah Mogok Main

Kamis, 19 April 2012 – 08:27 WIB

JAKARTA-PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) sebagai pengelola  kompetisi Indonesia Premier League (IPL) kembali dirundung masalah. Setelah banyak klub yang mundur dari ajang Piala Indonesia, kini ada ancaman mogok dari salah satu klub IPL, Persema Malang.

Tim asal Kota Apel, julukan Malang, itu mempertanyakan komitmen konsorsium pengelola kompetisi, PT LPIS. Salah satu yang dipertanyakan adalah tentang komitmen pembagian dan  pendistribusian jatah dana operasional bulanan klub dari konsorsium.

Manajer Persema Asmuri menyebut sampai saat ini timnya masih menunggak anggaran sekitar Rp 80-an juta. Itu adalah jumlah dana operasional tim untuk sewa stadion, kendaraan, dan sewa kendaraan lainnya selama dua bulan. Jadi, setiap bulan dana operasional yang dibutuhkan untuk laga kandang sekitar Rp 40-an juta.

"Ini menjadi kendala bagi kami. Sudah dua bulan ini dana tersbeut tidak cair, itu sangat menyulitkan klub," katanya saat dihubungi oleh Jawa Pos, kemarin (18/4). Sampai saat ini, Asmuri mengaku belum ada kejelasan dari konsorsium terkait pencairan anggaran itu. Padahal, pihaknya telah mengirimkan surat dan email serta melakukan komunikasi dengan pihak LPIS untuk mengkonfirmasi masalah keuangan itu.

Kondisi ini yang membuat Persema kemudian berpikir untuk tidak menggelar pertandingan saat harus menjamu  Persebaya Surabaya 22 April mendatang di Stadion Gajayana, Malang. Alasannya, mereka tak lagi memiliki dana operasional. untuk menggelar pertandingan tersebut.

"Itu pertimbangan matang kami karena sudah meminjam dana kesana kemari selama dua bulan ini. Saya pikir kami akan mogok untuk bermaian, pelatih dan pemain pun sudah sepakat," ucapnya.

Menurut Asmuri, kendala ini sejatinya juga sudah dialami oleh beberapa klub IPL lainnya. Tapi, lanjut dia, klub lainnya tidak berani mengutarakannya ke publik. Dia mencontohkan dengan kondisi klub-klub yang bertanding di piala Indonesia juga mulai banyak yang mundur akibat tidak menerima jatah uang seperti yang dijanjikan konsorsium.

"Kami harus mengungkapkannya karena kami sudah tidak mampu menanggung. Ini demi kebaikan klub," ucapnya. Dengan kondisi keuangan konsorsium yang kritis, kata Asmuri, lebih baik PT LPIS segera mengumumkannya ke publik.

"Jangan karena gengsiu mereka mempertahankan IPL yang tidak sehat. Lebih baik mereka membubarkan kompetisi dan bersatu dengan kompetisi yang lebih baik. Kami tidak bisa mandiri karena kompetisi sulit mendatangkan sponshorship," tandasnya.

Sementara itu, Head Of Media Communication PT LPIS Abi Hasantoso menjelaskan bahwa masalah keuangan yang membelit klub-klub IPL itu diakibatkan ada masalah internal di klub. Bukan karena konsorsium tak memiliki anggaran.

"Mereka sudah dapat revenue sponsorship sampai Rp 2 Miliar. Mereka harusnya bisa mengelola itu. Buktinya klub lain kan tidak ada masalah keuangan," elaknya dengan tak menjawab pertanyaan apakah konsorsium memiliki dana atau tidak.

Terkait keluhan pertanyaan Persema lewat email dan surat yang belum terjawab, Abi menjelaskan jika masalah keuangan itu sedang dibahas. Bahkan, dia yakin ancaman mogok dari Persema tidak akan dilakukan.

"Tidak akan sejauh itu (mogok). Pasti ada bantuan dari konsorsium. Keluah ini akan dibahas sampai sebelum bertanding lawan Persebaya," terangnya.

Abi menegaskan, bahwa kondisi ini bisa menunjukkan mana klub yang siap untuk profesional dan tidak. Karena itu, pihaknya tak akan membiasakan memberikan bantuan, jika memang tak mampu, lanjut Abi, klub akan terseleksi dengan sendirinya.

"Jika mereka tak mau mandiri, bantuan berapapun tak akan cukup. Nanti di akhir musim akan kelihatan mana klub yang pantas profesional dan mana klub yang harus amatir karena masih mengandalkan APBD," tegas lelaki plontos tersebut. (aam)

Persema Mogok Main
-Dana bantuan operasional sudah dua bulan tidak turun +Rp 80 juta
-Kebutuhan dana operasional perbulan Rp 35-40 juta, diterima sejak kompetisi bergulir.
-Gaji pemain pun disinyalir belum terbayarkan
-Persema sampai berhutang untuk menutupi tunggakannya
-puncaknya, mereka siap mogok saat meladeni Persebaya (22/4)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tuntaskan Dendam Tiga Tahun Silam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler