jpnn.com, JAKARTA - Komunitas Buser Rentcar Nasional (BRN) memperkuat sinergi dengan koordinator daerah (korda) guna mempersempit ruang gerak para mafia gadai mobil di Jawa dan Sumatera.
Sebanyak 5 Korda BRN yang bersinergi itu antara lain, Jabodetabek, Jawa Barat, Banten, Lampung, dan Sumatera Selatan. Mereka berkumpul di Pool Artha Mandiri Rent, Dewi Sartika Cawang Jakarta, pada 4 Oktober 2023.
BACA JUGA: Gadaikan Mobil yang Masih Kredit, Warga Serang Ini Kini Mendekam di Balik Bui
Pertemuan itu dihadiri lebih dari 120 sukarelawan yang merupakan para pengusaha rental mobil di wilayah Jabodetabek. Selain itu, hadir juga Ketum BRN Nasional Sulaiman Zuhri, Sekjen BRN Petra, Tim 22 pusat, dan Letkol CPM Hasan Bashori dari Puspom TNI AD.
Peningkatan sinergi menjadi BRN Juara ditandai dengan penandatanganan pakta integritas dan peningkatan SOP oleh ketua Korda BRN Jabodetabek, Jawa Barat, Banten, Lampung, dan Palembang.
BACA JUGA: 4 Rental Mobil di Jakarta Barat yang Patut Diketahui
Ketua Korda BRN Jabodetabek Umar Asyura mengatakan lima korda itu memiliki peran vital menjaga lalu lintas para mafia gadai mobil karena daerah mereka merupakan pintu masuk dan keluar pulau Jawa dan Sumatera.
Kelima korda ini membuat kesepakatan agar kendaraan rental kami yang bermasalah bisa cepat, tanggap dan sigap diatasi.
BACA JUGA: Tol Trans - Jawa Jadi Berkah Bagi Pengusaha Rental Mobil
"Kami fokus pada lima korda terlebih dahulu karena ini adalah pintu masuk dari pusat ibu kota," ujar Umar Asyura, dalam keterangannya, Jumat (6/10).
Sementara itu, Ketum BRN Sulaiman Zuhri mengatakan dengan memperkuat sinergi dan peningkatan SOP ini diharapkan ruang gerak mafia gadai mobil makin kecil.
"Tugas kami, BRN adalah meminimalisir ruang gerak mereka," kata Sulaiman Zuhri.
Selain ruang gerak para mafia gadai mobil, peningkatan SOP dimaksudkan agar kendaraan yang disewakan memiliki proteksi yang tepat.
Jika terjadi kasus penyelewengan, para sukarelawan BRN di lapangan lebih siap melakukan pengejaran dan eksekusi berdasarkan dasar kepemilikan dan dasar hukum kuat. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh