jpnn.com - BANDUNG - Verifikasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) menemukan temuan mengejutkan dengan laporan 10 tim ISL tak menyertakan NPWP dalam laporan ke PT Liga Indonesia. Tuduhan miring muncul jika NPWP tak punya maka pembayaran pajak pun tak pernah dilakukan.
Dari 10 tim yang disebut BOPI muncul nama Persib Bandung. Munculnya Persib tentu mengagetkan, mengingat tim berjuluk Maung Bandung selama ini selalu digadang-gadang sebagai tim profesional yang mahir mengontrol finansial agar tetap sehat.
BACA JUGA: Van Gaal Panen Kritikan Gara-gara Terapkan Taktik Ini
Dari sisi sponsonship saja tiap musimnya Persib selalu menggondol pemasukan lebih dari 15 miliar. Dengan angka yang sebanyak itu tentunya banyak uang negara yang menguap jika Persib tak membayar pajak. Karena itulah, tuduhan BOPI ini langsung dibantah Direktur Marketing PT Persib Bandung Bermartabat, Muhammad Farhan.
Sebagai sebuah badan hukum yang berbentuk perusahaan, presenter kondang ini menuturkan Persib meski wajib memiliki NPWP agar segala persoalan administrasi baik itu dengan pemerintah atau sponsor bisa berjalan lancar.
BACA JUGA: Bek Ini Move On dengan Kencani Miss Belanda
"Sebesar Persib enggak punya NPWP? Gila apa! Enggaklah kami punya kok," ucapnya saat dihubungi Jawa Pos (induk JPNN.com), kemarin.
Sementara itu terkait dengan pajak pemain, pelatih dan pegawai. Sebelum memulai tanda tangan kontrak, Farhan menjelaskan dalam klausul kontrak selalu memunculkan syarat pemotongan gaji di awal untuk proses pembayar pajak.
BACA JUGA: Mantan Bintang MU Diragukan Layak Bela Persebaya
"Kitakan Wapu, wajib pungut! Pajak mah seperti biasa, pokoknya semua yang tanda tangan kontrak dengan kami, kami potong pajaknya, kami bayarin pajaknya," ungkapnya.
Farhan pun menjanjikan bahwa semua orang dalam tim Persib, memiliki NPWP atas nama pribadi masing-masing.
"Saya jamin semua punya kok, buat NPWP kan gratis. Dalam soal pajak kita taat bos, sangat taat," tegas Farhan.
Menyikapi verifikasi yang dilakukan BOPI, artis yang bermain di sinema komedi televisi "Keluarga Masa Kini" ini menilai konflik BOPI dan PT Liga Indonesia tak perlu dicampuri oleh pihak klub.
"Hal yang dipermasalahkan BOPI itu kan PT Liga, kita sebagai anggota PSSI yang nurut-nurut saja kepada PT Liga dalam verifikasi ini," bebernya.
Farhan menceritakan semua persyaratan administrasi seperti SIUP, NPWP, legalisasi PT dan dokumen-dokumen lainnya telah diserahkan semua ke PT Liga. Karena itu cukup aneh juga jika persyaratan yang telah dipenuhi itu hilang begitu saja.
"Iyalah kami penuhi, karena itu kan menyangkut masalah verifikasi administrasi, bagaimana mungkin pemain bisa prestasi kalau administrasi gak berjalan baik. Soal dokumen yang hilang saat verifikasi BOPI, tanyakan saja PSSI," ucapnya.(wam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Coret Martin, Mitra Kukar Datangkan Eks Pemain Liga Inggris
Redaktur : Tim Redaksi