jpnn.com - BANDUNG- Maksud hati mengejar juara grup untuk memilih lawan, tapi apa daya aturan berubah dan harus drawing ulang. Perasaan itu menggelayuti pelatih Persib Djadjang Nurdjaman setelah timnya lolos ke perempat final ataui delapan besar.
Pasca drawing, Jumat (11/9), Persib ternyata harus melawan tim Pusamania Borneo FC, di perempat final Piala Presiden 2015.
BACA JUGA: Yaelah.. Dihajar Petenis Non Unggulan, Serena Gagal ke Final
Saat dihubungi, Djadjang mengaku terkejut juga saat mengetahui aturan berubah di menit akhir dan ada drawing ulang. Padahal, sesuai aturan, Persib harusnya menghadapi runner up grup B, Arema Cronus.
(Baca juga: Wuihhh.... Ada yang Menyebut Promotor Tak Konsisten)
BACA JUGA: Tekuk Halep, Pennetta Akhirnya Cicipi Final Grand Slam
Secara head to head, Persib memang sempat kalah dari Arema Cronus, tapi setidaknya, Djadjang sudah punya gambaran calon lawan, berbeda dengan Pusamania yang masih buta.
"ya, mau bagaimana lagi, aturannya begitu. Kami tidak bisa pilih lawan yang runner up walau juara grup. Kami mau tidak mau harus siap, siapapun lawan, Borneo FC saya pikir sama kualitasnya kalau sudah di delapan besar," ungkap dia, Sabtu (12/9).
BACA JUGA: Kalah dari Ganda Terbaik Dunia, Angga/Ricky Gagal ke Final
Sayup-sayup pelatih berkumis itu mengaku telah mendengar sepak terjang Borneo FC yang menjadi runner up grup D.
"Saya tahu di sana ada Boaz (Salossa), ada juga pemain lain yang bagus. mereka punya banyak pemain senior pengalaman. Persib juga, pasti pertandingan akan ketat dan seru," ungkapnya. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Legenda Italia sebut Ranocchia tak Layak Bela Inter
Redaktur : Tim Redaksi