JAKARTA -- Juara bertahan Sriwijaya FC harus puas dengan berbagi angka dengan Persiba Balikpapan. Bermain di hadapan publik sendiri, Stadion Jakabaring Palembang, Sabtu (1/1), Sriwjaya FC hanya bermain imbang 1-1 dengan Persiba Balikpapan.
Tanpa sang kapten Ponaryo Astaman, Sriwjaya FC tampil kurang greget di menit-menit awal. Kondisi ini dimanfaatkan dengan baik Persiba dengan melancarkan serangan ke pertahanan Laskar Wong Kito, julukan Sriwijaya.
Sebuah serangan balik Persiba Balikpapan di menit ke-18 membuahkan gol melalui Mahmoed El Ali yang juga merupakan pemain timnas Lebanon. Setelah memenangi duel melawan Immanuel Padwa, Mahmoud El Ali, melakukan tendangan loob yang mengelabui penjaga gawang Ferry Rotinsulu.
Sriwijaya FC mencoba membalas. Peluang diperoleh melalui striker mereka Tantan di menit 25. Sayang tendangannya masih membentur mistar gawang.
Sriwijaya FC kembali mendapatkan peluang di menit 30. Sebuah tendangan bebas dari Mahyadi Panggabean di sisi kanan pertahanan Persiba disambut sundulan Sultan Sama. Kali ini, bola masih melebar.
Di babak kedua, Sriwijaya FC terus melakukan tekanan. Pemain tengah Sriwijaya FC Choirul Huda memperoleh peluang di menit 68. Tendangan kaki kirinya di dalam kotak penalti setelah menerima umpan matang dari Mahyadi Panggabean masih melenceng di sisi kanan gawang Persiba Balikpapan.
Pertandingan sempat memanas di menit 70. Di awali oleh ulah pemain Sriwijaya Ahmad Jufrianto yang melakukan pelanggaran cukup keras terhadap Yus Arfandi di lapangan tengah. Aksi ini dibalas Yus dengan mengangkat tangan seolah ingin melakukan sikutan.
Aksi Yus ini kemudian memancing emosi supporter tuan rumah yang melakukan pelamperan botol air mineral ke dalam lapangan.
Sriwijaya FC akhirnya menyamakan kedudukan di menit 73 melalui aksi menawan Fandi Mochtar. Menerima umpan dari Sultan Sama, Fandi mencoba melakukan sundulan tapi gagal. Bola kembali mengarah ke Fandi yang kali ini dimanfaatkan dengan baik melalui tendangan voli keras ke sudut kiri atas gawang Persiba Balikpapan.
Menit ke 77 wasit Aeng Suarlan mengeluarkan keputusan yang cukup kontroversial. Dari sebuah serangan balik Persiba Balikpapan, kiper Ferry Rotinsulu keluar kotak penalti untuk mengamankan bola.
Hanya saja bola yang sempat memantul ke lapangan melampaui badan Ferry. Saat itulah mantan kiper timnas itu meraih bola dengan tangan di luar areal kotak penalti.
Pemain-pemain Persiba menyangka wasit Aeng akan mengeluarkan kartu merah, karena jika Ferry tidak menyentuh bola dengan tangan, 99 persen akan tercipta gol. Tapi ternyata wasit hanya mengeluarkan kartu kuning.
Di sisa pertandingan, kedua kesebelasan terus melakukan tekanan. Sayang hingga peluit panjang dibunyikan wasit Aeng Suarlan, skor tetap 1-1 untuk kedua kesebelasan. (abu/jpnn)
Tanpa sang kapten Ponaryo Astaman, Sriwjaya FC tampil kurang greget di menit-menit awal. Kondisi ini dimanfaatkan dengan baik Persiba dengan melancarkan serangan ke pertahanan Laskar Wong Kito, julukan Sriwijaya.
Sebuah serangan balik Persiba Balikpapan di menit ke-18 membuahkan gol melalui Mahmoed El Ali yang juga merupakan pemain timnas Lebanon. Setelah memenangi duel melawan Immanuel Padwa, Mahmoud El Ali, melakukan tendangan loob yang mengelabui penjaga gawang Ferry Rotinsulu.
Sriwijaya FC mencoba membalas. Peluang diperoleh melalui striker mereka Tantan di menit 25. Sayang tendangannya masih membentur mistar gawang.
Sriwijaya FC kembali mendapatkan peluang di menit 30. Sebuah tendangan bebas dari Mahyadi Panggabean di sisi kanan pertahanan Persiba disambut sundulan Sultan Sama. Kali ini, bola masih melebar.
Di babak kedua, Sriwijaya FC terus melakukan tekanan. Pemain tengah Sriwijaya FC Choirul Huda memperoleh peluang di menit 68. Tendangan kaki kirinya di dalam kotak penalti setelah menerima umpan matang dari Mahyadi Panggabean masih melenceng di sisi kanan gawang Persiba Balikpapan.
Pertandingan sempat memanas di menit 70. Di awali oleh ulah pemain Sriwijaya Ahmad Jufrianto yang melakukan pelanggaran cukup keras terhadap Yus Arfandi di lapangan tengah. Aksi ini dibalas Yus dengan mengangkat tangan seolah ingin melakukan sikutan.
Aksi Yus ini kemudian memancing emosi supporter tuan rumah yang melakukan pelamperan botol air mineral ke dalam lapangan.
Sriwijaya FC akhirnya menyamakan kedudukan di menit 73 melalui aksi menawan Fandi Mochtar. Menerima umpan dari Sultan Sama, Fandi mencoba melakukan sundulan tapi gagal. Bola kembali mengarah ke Fandi yang kali ini dimanfaatkan dengan baik melalui tendangan voli keras ke sudut kiri atas gawang Persiba Balikpapan.
Menit ke 77 wasit Aeng Suarlan mengeluarkan keputusan yang cukup kontroversial. Dari sebuah serangan balik Persiba Balikpapan, kiper Ferry Rotinsulu keluar kotak penalti untuk mengamankan bola.
Hanya saja bola yang sempat memantul ke lapangan melampaui badan Ferry. Saat itulah mantan kiper timnas itu meraih bola dengan tangan di luar areal kotak penalti.
Pemain-pemain Persiba menyangka wasit Aeng akan mengeluarkan kartu merah, karena jika Ferry tidak menyentuh bola dengan tangan, 99 persen akan tercipta gol. Tapi ternyata wasit hanya mengeluarkan kartu kuning.
Di sisa pertandingan, kedua kesebelasan terus melakukan tekanan. Sayang hingga peluit panjang dibunyikan wasit Aeng Suarlan, skor tetap 1-1 untuk kedua kesebelasan. (abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Milovanovic Cetak Gol Pertama ISL
Redaktur : Tim Redaksi