Persiba Laporkan Aksi Brutal Penggawa Martapura FC ke Pengawas Pertandingan

Selasa, 06 Agustus 2019 – 04:43 WIB
Tak hanya para pemain Persiba, wasit juga menjadi incaran para pemain dan offisial Martapura FC. Foto: prokal

jpnn.com, BALIKPAPAN - Duel antara Persiba Balikpapan melawan Martapura FC di Stadion Demang Lehman, Sabtu (3/8) malam tercoreng lantaran terjadi insiden antara dua kesebelasan.

Padahal, pertandingan bertajuk Derby Kalimantan tersebut sejatinya sangat enak ditonton. Kedua tim memperagakan permainan menyerang.

BACA JUGA: Satu Poin Berharga dari Martapura Sukses Putus Tren Negatif Persiba

BACA JUGA: Polri Mendeteksi Pengiriman Narkoba ke Indonesia Pakai Metode Baru

Laga itu pun berakhir imbang dengan skor 1-1. Sama-sama mengusung misi khusus untuk merebut tiga poin. Terlebih duel kali ini, kedua tim baru saja terluka akibat kekalahan.

BACA JUGA: Mitra Kukar Kembali Buka Asa Promosi

Nah, keributan terjadi di penghujung babak kedua. Saat wasit meniupkan peluitnya, sontak ofisial Martapura langsung mendatangi wasit Mardiyono. Pria asal Jawa Barat tersebut dinilai tidak adil dalam memimpin.

Terutama saat menganulir gol kedua Aidil Bogel. Meski emosional ditujukan kepada wasit namun, beberapa penggawa tim berjuluk Laskar Sultan Adam tersebut juga meluapkan kekesalannya terhadap beberapa pemain Persiba.

BACA JUGA: Jendela Transfer Liga 2 Dibuka 15 Agustus, PSMS Bakal Pinjam Pemain Liga 1

Paling mencolok ketika bek Martapura Erwin Gutawa mengejar penjaga gawang Dwi Yudha. Meski beberapa pemain sudah menghalangi, namun dia tetap melakukan pengejaran. ”Insiden ini kami sudah lapor ke pengawas pertandingan. Karena mereka sudah menyerang bench dan melakukan pemukulan. Ada beberapa pemain yang terkena pukulan seperti Yudha, M Rasul, Danie Pratama, Imam Mahmudi hingga fisioterapi M Fauzan,” ujar Manajer Persiba Sayid Ryanezard.

BACA JUGA: Lahan Makin Sempit, Pembangunan Permukiman di Batam akan Vertikal

Dikatakan mestinya hal tersebut tidak terjadi. Karena persaingan di sepak bola hanya terjadi selama 90 menit. ”Apapun itu kami tetap respek terhadap Martapura. Karena satu kawasan di Kalimantan. Makanya pasca pertandingan, manajemen yang ditonton langsung Pak Gede dan Pak Sekda lebih memilih pikirkan pemain dan suporter bisa selamat terlebih dahulu,”akunya.

Perihal, keputusan wasit yang merugikan Martapura, kata pria yang karib disapa Ajad tersebut menambahkan timnya juga dirugikan. Sebelum gol yang diciptakan Aidil Bogel, bola yang ingin diumpan sudah keluar. ”Sebenarnya kami juga dirugikan wasit. Karena golnya dia sudah out tapi disahkan,” ujarnya. (ham/san)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wiganda Pradika: Jujur Saya Kecewa, Wasit Sangat tidak Adil


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler