BACA JUGA: Dukungan 16 Kelompok Suporter bagi Timnas
Dalam pertandingan di Stadion Wilis Madiun itu, Singo Edan -julukan Arema- takluk 1-3 (0-1).Tersingkirnya Arema kali ini sangat ironis
BACA JUGA: PSIR Tunggu Banding
Materi pemainnya juga kalah mentereng dibanding kontrak-kontrak pemain Arema.Dengan hasil itu, Persibo berhak lolos ke babak 24 besar Copa dengan aggregate gol 4-3
Kekalahan Arema atas tim berjuluk Laskar Angling Darmo tersebut disebabkan buruknya performa Suroso dan kawan-kawan
BACA JUGA: Timnas Ulangi Kebiasaan Lama
Bekal sebagai tim ISL tak mampu memotivasi pemain untuk bermain bagusPersibo yang notabene merupakan tim kasta Divisi Utama justru mampu menguasai jalannya pertandingan selama 90 menitStriker mungil Persibo Syamsul Arif merupakan awal malapetaka bagi Singo EdanPemain asli Bojonegoro tersebut mampu menjebol gawang Muhammad Yasir pada menit ke-34
Pada menit ke-65, pemain bertinggi 166 sentimeter itu melakukan gerakan ekspresif dengan menipu setidaknya tiga pemain belakang AremaTendangannya sempat membentur mistar gawang Arema, namun akhirnya dia mampu menceploskan bola ke jala Yasir.
Arema membuka peluang untuk lolos setelah wasit Setiono memberikan hadiah penalti kepada Arema pada menit ke-77Setiono memberikan hadiah penalti setelah Morris Power Bayaor handball di kotak terlarangMuhammad Bahtiar yang dipercaya mengeksekusi berhasil memperkecil kekalahan.
Sayangnya, pada menit ke-85, striker asing Persibo Varney Pas Boakay berhasil menambah koleksi golGol Boakay itu sekaligus mengubur ambisi Arema untuk mengulang sejarah bagusnya sebagai juara Copa
Persibo yang tampil tanpa pemain bintang mampu bekerja sama dengan baik dari lini ke liniBerbeda dari AremaKendati dihuni mantan pemain bintang timnas U-23, mereka tak mampu berbuat banyak
Kontribusi tiga pemain asingnya juga tak tampak dalam laga ituEmaleu Serge, Souleymane Traore, dan Esaiah Pello Benson terlihat kurang bersemangatEmaleu Serge dan Soulaymane pun diganti karena cederaDemikian pula dengan pemain-pemain lokalnyaMereka terlihat sulit untuk bekerja sama''Pemain Persibo memang tampil lebih bagusMereka bermain kolektif dan lebih kompak,'' kata Gusnul Yakin, pelatih Arema.
Apakah ketidakkompakan pemain Arema disebabkan adanya gap di internal skuad Arema? Gusnul enggan menjawabDia hanya menyatakan bahwa kesalahan bukan ada di tangan pemain''Kekalahan ini merupakan kesalahan sayaBukan kesalahan pemain,'' tegasnya.
Mantan pelatih Persibo tersebut menjelaskan, lawannya merupakan tim yang sangat bagusMenurut dia, karakter permainan tim Persibo terlihat sejak awal pembentukannyaItu bisa dilihat ketika Persibo mampu menembus babak semifinal Liga Jatim 2008 awal Juni lalu
Saat itu, Persibo masih dibesut GusnulTak pelak, kekalahan Arema atas tim Divisi Utama tersebut membuat suasana di kubu Singo Edan heningManajemen, pelatih, serta pemain memasang raut wajah sedihBahkan, di kamar ganti, mereka hanya diam dan tak saling bertegur sapaKapten Suroso yang biasanya ramah kepada wartawan kemarin tak mau berkomentar sama sekali''Nggak, MasTolong jangan tanya sekarang,'' ujarnya.
Kondisi itu berbeda di ruang ganti PersiboPemain Persibo tampak terus bersorak''Alhamdulillah, MasHasil ini cukup memberikan kebahagiaan bagi kami,'' kata SyamsulDia juga menuturkan, semua pemain Persibo menaruh hormat kepada Gusnul''Namun, kami tetap harus bersikap profesionalDan kami bangga bisa mengalahkan tim beliau,'' ungkapnya
Sementara itu, pelatih Persibo Sartono Anwar menjelaskan, kemenangan timnya atas Arema merupakan hasil yang cukup membanggakanDia tak menyangka timnya yang bermateri pemain kampung mampu mengalahkan Arema yang bermateri pemain bintangNamun, mantan pelatih PSIS Semarang tersebut menolak anggapan bahwa keberhasilan timnya berkat kemonceran strategi yang diterapkan.(fir/abm/jpnn/ko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jepang Juara, Tabriz Tetap Pertama
Redaktur : Tim Redaksi