Persija Terancam Tanpa Pemain Asing di Liga Champions Asia 2019

Kamis, 24 Januari 2019 – 00:14 WIB
Suporter Persija Jakarta merayakan gelar Juara Liga 1 2018 yang diraih Macan Kemayoran, Jakarta, Sabtu (15/12). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Juara Liga 1 2018 Persija Jakarta terancam tidak bisa menggunakan jasa pemain asingnya pada Liga Champions Asia 2019.

Penyebabnya, mereka terganjal International Transfer Certificate (ITC). Itu dampak dari belum dibukanya Transfer Matching System (TMS) oleh PSSI.

BACA JUGA: Marko Simic Perpanjang Kontrak di Persija Selama 4 Tahun

Ya, PSSI baru membuka TMS pada 15 Februari sampai 9 Mei. Dampaknya, Vinicius Lopes Laurindo (bek), Jahongir Abdumuminov (gelandang), dan Bruno Matos (gelandang) belum terdaftar. Juga, bek lokal Ryuji Utomo yang sebelumnya membela klub Thailand.

Tanpa ITC keempat pemain itu tidak bisa dimainkan. Padahal, mereka direkrut dengan harapan bisa unjuk gigi pada LCA. Bahkan, Persija sudah memasukkan empat nama itu dalam 24 pemain yang didaftarkan ke LCA pada 21 Januari. Tapi, yang bisa dimainkan hanya 20 pemain.

BACA JUGA: Persija Bungkam 757 Kepri Jaya FC, Simic: Hari Ini Spesial, Luar Biasa

Parahnya, di posisi bek tengah murni tinggal Maman Abdurahman. Penyebabnya, Vava Mario Yagalo sudah pamit keluar dari tim. Karena itu, kemungkinan besar rekrutan anyar Persija, yakni Tony Sucipto akan diplot mendampingi Maman apabila empat pemain barunya terganjal ITC.

Pelatih baru Persija Ivan Kolev tidak merasa terganggu dengan situasi itu. ”Siapa tahu, tanpa mereka kami bisa bermain bagus. Dengan mereka juga bisa bagus. Ya, kita lihat apa yang terjadi,” ucapnya

BACA JUGA: Persija Dipastikan Tampil Tanpa Empat Pemain Asing di LCA

Kecemasan akibat PSSI yang belum membuka TMS juga terjadi kepada PSM Makassar yang bermain di AFC Cup 2019.

’’Bayangkan bagaimana ceritanya kalau jendela transfer tak dibuka. Kami mau ikuti kompetisi Asia. Harusnya, jendela transfer sudah dibuka. Saya harap, federasi bisa meresponsnya,’’ CEO PSM Munafri Arifuddin.

Terkait situasi ini, Direktur Media PSSI Gatot Widakdo mengatakan bahwa di antara kedua tim, Persija lebih urgen. Ismed Sofyan dkk sudah bermain di LCA pada 5 Februari melawan Home United. Karena itu, PSSI telah berkoordinasi dengan FIFA.

’’Sudah kami surati FIFA agar TMS-nya bisa dibuka lebih cepat dari yang kami daftarkan sebelumya. Tapi, FIFA membalas itu tidak bisa,’’ terangnya.

Gatot menegaskan PSSI bukannya tidak tahu menahu jadwal kompetisi Asia. Banyak alasan memilih tanggal 15 Februari sampai 9 Mei untuk TMS. Selain sudah memberikan jadwal tersebut ketika kompetisi Liga 1 pada 2018 sudah berjalan, agenda lain yang ada pada 2019 juga jadi pertimbangan.

’’Ada agenda pemilihan presiden dan kompetisi baru bisa berjalan sekitaran Mei. Sementara jadwal Persija main di LCA baru kami terima sesudah daftar TMS itu,’’ paparnya. (rid/raf/ham)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Pemain Persija Terancam tak Bisa Tampil di LCA


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler