Manajer Persija Ferry Paulus menjelaskan bahwa hasil imbang dengan Persita (7/12) dan kekalahan 1-2 dari Sriwijaya FC (9/12) cukup untuk mengukur mental anak didiknya. "Kekalahan ini karena mental pemain muda kami. Mereka mudah drop," ujarnya saat ditemui di arena kongres KPSI, kemarin (10/12).
Menurut dia, penggawa Macan Kemayoran, julukan Persija, mentalnya masih labil dan kurang bisa mengusai emosi. Akibatnya, meski sudah unggul terlebih dahulu, saat dipancing emosinya oleh lawan, Fabiano Beltrame dkk. langsung berimbas kepada permainan.
Lantas, bagaimana bisa meraih kesuksesan saat ajang Trofeo Persija November lalu? Ferry menilai disinilah mental pemain mudanya terlihat. Semangat mereka dinilai naik turun bergantung kepada besarnya dukungan yang diberikan.
"Kalau main di kandang, didukung suporter, mainnya enak. Bisa tenang dan semangatnya besar. Tapi kalau main di luar kandang, pemain masih belum bagus," ucapnya.
Permasalahan mental ini menurut Ferry menganggu kepercayaan diri pemainnya. Padahal, dengan mayoritas pemain muda kepercayaan dirilah yang memengaruhi baik tidaknya permainan tim.
"Ajang ini bagus untuk mengsah mental pemain. Kami harus mencari pertandingan yang penuh tekanan untuk melatih mental anak-anak," tandasnya.
Di sisi lain, mengenai kontrak Bambang pamungkas, Ferry mengaku masih belum ada kepastian. Dalam waktu dekat, dia akan memanggil Bepe, panggilan Bambang, untuk mempertanyakan kembali komitmennya bersama Persija.
Ferry juga masih belum mengetahui jawaban dari bepe terkait keputusannya yang memlih bergabung dengan Timnas meski dilarang oleh klubnya. "Sebelum Inter Island usai, kami jamin sudah beres semuanya. Bukan Cuma Bepe, Ismed (Sofyan) juga beres," cetusnya. (aam/ko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ponaryo: Pemain Mogok tak Selesaikan Masalah
Redaktur : Tim Redaksi