BANDA ACEH-Persiraja krisis bomber. Akibatnya hasil dicapai dalam laga kandang belum maksimal. Empat kali laga di kandang (home) yang sudah dilakoni tim berjuluk Laskar Rencong ini, hanya sekali meraih angka penuh, ketika menang dengan Persebaya 2-1. Selebihnya, pasukan Herry Kiswanto hanya bisa bermain seri melawan Persija Jakarta, 3-3, dengan Bontang FC 0-0 dan menghadapi Arema Malang 1-1 pekan lalu.
Padahal, bermain di kandang sendiri merupakan target menang. Kebiasaan tim ini dalam musim sebelumnya ketika di kompetisi divisi utama selalu menang, hanya sesekali seri.
Sulitnya Persiraja menang di kandang sendiri pada kompetisi ini diakui pelatih Hery Kiswanto. Faktornya selain level kompetisi yang dijalani Persiraja saat ini lebih berat dan berbeda dengan sebelumnya.
“Kompetisi Indonesia Primer League (IPL) lebih berat dengan Divisi Utama, sehingga persiapan dan materi pemain dimiliki Persiraja harus lebih baik dari sebelumnya,” kata Hery Kiswanto.
Hery terus melakukan pembenahan para pemain dan tim secara maksimal dalam menghadapi musim kompetisi IPL 2011-2012. “Saya sudah mempersiapkan tim secara maksimal,” ujarnya kepada Rakyat Aceh kemarin.
Kecuali itu, sebutnya, materi pemain dimiliki, kerjasama tim (team work) dan persiapan sudah baik. Namun masih minim pemain depan (penyerang) yang bisa dihandalkan mencetak gol setiap pertandingan belum ada, sehingga ini bagian sulit tim memenangkan pertandingan.
Gol –gol yang dihasilkan Persiraja dalam pertandingan sebelumnya, justru diciptakan pemain tengah dan yang bukan berposisi penyerang murni, seperti Abdul Musawir, Abdulaye Djibril. Bahkan pemain belakang juga mencetak gol yaitu Gilang Angga.
Ada sejumlah pemain incaran Herry Kiswanto, untuk memperkuat daya serang barisan depan namun lepas, seperti Daniel dari Austrlia dan Maurel dari Timor Laste kelahiran Brazil, karena belum memiliki syarat administrasi perpindahan di FIFA.
Disebutkan, jika ada dua stiker yang mumpuni, Abdul Musawir cs akan lebih berbeda situasi timnya. "Ada dua bomber mantap saja, akan terangkat motivasi anak-anak," tukasnya.
Memang, sebelumnya, Herry menyebut nama Marvelous Osas Saha, Ferdinand Sinaga, Arif Suyono, dan Rahmat Rivai sebagai calon pengisi lini depan Laskar Rencong.
Sayangnya, semua buruan Herkis sapaan pelatih kelahiran Banda Aceh ini, lepas dari incarannya. Kondisi itulah yang membuat langkah Persiraja di kompetisi Indonesian Premier League (IPL) tak semulus musim lalu saat masih di Divisi Utama.
Sampai 6 kali laga sudah diselesaikan, Erik Saputra cs masih bertengger diperingkat keenam dengan koleksi nilai enam, hasil tiga kali seri dan sekali menang serta dua kali kalah. Dibandingkan dengan musim lalu, awal musim ini kurang baik.
Asisten pelatih, Maman Suryaman mengakui saat ini Irwanto dan kawan-kawan sudah naik level. Praktis makin berat pula tantangan yang harus dihadapi skuad ini. Saat meladeni Arema Indonesia, dia bersyukur Djibril cs mendapat pengalaman berharga. Meski berada di bawah Singo Edan, dia puas dengan penampilan timnya.
“Itu penampilan yang paling bagus. Walau lawan Persebaya lalu kita juga menang, tapi performance, penampilan kami lebih bagus, anak-anak sudah menemukan ritme permainannya,” tukasnya.
Persiraja, Minggu (22/1) sore, akan kembali menjamu Persijap Jepara. Abdul Muswair dkk mengusung target memenangkan laga, meski tim ini masih dihadapi ketiadaan pemain penyerang depan yang dihandalkan bisa mencetak gol. (sud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beckham Tak Lelah Mencari Keadilan
Redaktur : Tim Redaksi