jpnn.com, JAKARTA - Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) M Said Didu ikut mengkritisi rencana pemerintah melakukan uji klinis atas vaksin Sinovac dari Tiongkok.
Sebab, dia meyakini perusahaan pelat merah sekelas PT Biofarma sebenarnya mampu memproduksi sendiri vaksin untuk Covid-19.
BACA JUGA: Said Didu Bicara soal KAMI, Istana Rakyat dan Fitnah
"Saya percaya kemampuan PT Biofarma memproduksi vaksin karena salah satu pabrik vaksin terbaik di dunia," kata Said Didu melalui akunnya di Twitter, Sabtu (8/8).
Namun demikian, ada dua hal yang mengganjal di benak Said. Mantan PNS yang dikenal vokal terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mempersoalkan keputusan pemerintah memilih Sinovac ketimbang vaksin buatan negara lain.
BACA JUGA: Menanti Sinovac
"Yang jadi pertanyaan, pertama, kenapa beli teknologi "vaksin" dari China yang belum diuji coba ke manusia? Kedua, kenapa tidak gunakan vaksin produksi dalam negeri (Eijkman) yang sama (juga) belum uji coba?" tuturnya.
Seperti jamak diketahui, pemerintah tengah melakukan uji klinis atas vaksin buatan Sinovac Biotech Ltd, Beijing. Konon, pemerintah akan memproduksi vaksin tersebut pada awal 2021.
BACA JUGA: Vaksin Corona Sinovac dari Tiongkok Bakal Diproduksi di Indonesia
Uji klinis vaksin tahap tiga Sinovac ini akan segera dilangsungkan secara perdana pada 11 Agustus mendatang di Bandung, Jawa Barat.
Pelaksanaan uji klinis vaksin tersebut akan ditempatkan di enam titik, yakni Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), Balai Kesehatan Unpad, Puskesmas Sukapakir, Puskesmas Ciumbuleuit, Puskesmas Garuda, dan Puskesmas Dago.(fat/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam