jpnn.com, LHOKSEUMAWE - PT Perta Arun Gas bersinergi dengan SMKN 2 Lhokseumawe melaksanakan pelatihan skill menjahit dan kuliner pada Rabu (2/11).
Hal ini sebagai salah satu wujud kepedulian perusahaan terhadap masyarakat binaannya.
BACA JUGA: Pertamina EP Sangasanga Field Dukung Kemandirian Pokdarwis Lestarikan Bekantan
Kegiatan tersebut mengangkat tema 'Upaya Meningkatkan Kemandirian Pelaku UMKM Lulusan SMKN 2 Lhokseumawe Lingkungan Perusahan PT Perta Arun Gas (PAG)'.
Diikuti 30 pelajar, hasil karya pelajar pada kegiatan yang berlangsung selama 2 minggu ini ditampilkan pada pameran job fair pada Rabu (15/11) di SMKN 2 Lhokseumawe yang dihadiri unsur Forkopimda dan dibuka Pj Wali Kota Lhokseumawe.
BACA JUGA: Terapkan Sistem Manajemen Keberlanjutan Bisnis, Pertamina Group Raih Sertifikat ISO22301:2019
Dalam kesempatan tersebut, Manager Corporate Communication & CSR Iskandarsyah menyampaikan program ini merupakan salah satu dari berbagai program tanggung jawab sosial lingkungan perusahaan yang difokuskan untuk pemberdayaan masyarakat khususnya peningkatan skill para pelajar di Kota Lhokseumawe.
“Kami berharap pelatihan ini mampu memberikan manfaat guna meningkatkan skill. Karena ini akan menjadi modal utama ketika memasuki dunia pekerjaan,” ujar Iskandarsyah.
Lebih lanjut Iskandarsyah menyampaikan kerja sama serta sinergi dengan SMKN ini merupakan salah satu bentuk komitmen perusahaan untuk terus berkontribusi dalam pengembangan kompetensi para pelajar Kota Lhokseumawe.
Ia juga menambahkan pelajar SMKN 2 Lhokseumawe yang dibekali keterampilan menjahit dan kuliner ini nantinya dapat bekerja secara profesional, baik di wilayah industri Kota Lhokseumawe maupun skala nasional.
Sementara itu, Kepala SMKN 2 Lhokseumawe Suharyati menyambut dengan baik dan memberikan apresiasi kepada PAG atas program yang dijalankan.
“Kami berharap pelajar mampu membuat desain pakaian lalu menjahitnya sesuai model yang diinginkan yang nantinya dapat mengembangkan hasil jahitannya,” ujar Suharyati.
Selain itu, kata dia, pelajar juga mampu membuat dan melakukan kreasi terhadap resep-resep kuliner serta inovatif dalam meningkatkan pasar UMKM.
Materi pelatihan yang diajarkan, yaitu dasar-dasar menjahit, pemahaman pola, mengoprasikan mesin jahit lockstitch, mesin obras atau overlock, mesin lubang kancing (button hole), dan alat sosok/ironing. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi