jpnn.com - BATAM - Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Batam, Kepulauan Riau, fokus membina pesilat muda guna mempertahankan tren positif atas raihan prestasi selama ini. Ketua IPSI Batam, Totok Sumito mengatakan hal ini diprioritaskan lantaran menjadi pesilat tak bisa instan namun butuh latihan sejak usia dini.
"Kalau mulai gabungnya sudah SMA misal, paling satu atau dua partai sudah kalah itu kalau lagi tanding," ungkapnya seperti dikutip dari batampos (Jawa Pos Group).
BACA JUGA: Target Tiga Besar, Atlet Paralimpic Ini Saingan Berat di Peparnas
Untuk itu, pihaknya menggagas program Pencak Silat Goes To School, yang mulai dijalankan bersamaan dengan dirinya mulai menjabat akhir 2014. "Kita usahakan masuk sekolah. Latih sejak dini, kaderisasinya memang seperti itu," ujarnya.
Tak hanya itu, IPSI Batam juga rutin menggelar even-even tahunan sebagai sarana atlet bertanding. Baik untuk usia dini, pra remaja, remaja dan dewasa.
BACA JUGA: Brasil Tangkap Mafia Skor, Menpora: Kenapa Kita Tidak Bisa?
Sejauh ini, kata Totok, prestasi yang diukir atlet Batam cukup membanggakan, diantaranya tiga periode berturut-turut menjadi juara umum Pekan Olahraga pelajar Daerah (POPDA), dan tahun 2015 juara umum Pekan Olahraga pelajar Provinsi (POPROV).
Terakhir yang cukup membanggakan adalah dua atlet silat perwakilan Kepri yang akan bertanding di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 merupakan atlet Batam.
BACA JUGA: Libur Usai, Persib Fokus Kalahkan Persija
"Kalau tingkat Kepri kita masih diataslah daripada kota/kabupaten lain, ini harus dipertahankan," terangnya.
Dia menmbahakan kini IPSI memiliki pesilat dari usia dini hingga dewasa sebanyak 1000 lebih, jumlah ini diperkirakan dari 38 perguruan yang ada di Batam. "satu perguruan ada 50, ada juga 30," pungkasnya. (cr13/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oh, Timnas Indonesia Memang Tertinggal Jauh
Redaktur : Tim Redaksi